Sebuah cek rutin dilakukan oleh divisi IT dari Luxottica Retail, bekas pemilik gerai-gerai Things Remembered (toko penjual souvenir dan hadiah pernikahan) asal Delaware, Amerika Serikat. Hasilnya terungkap bahwa pada pertengahan September lalu ada penyusup yang masuk ke sistem komputer perusahaan dan mendownload infomasi lebih dari 59 ribu mantan karyawan.
“Boleh dibilang, kini ada calon korban yang tersebar di seluruh 50 negara bagian,” kata Letnan Jeff Braley, anggota kepolisian dari satuan cyber crime Warren County, New Jersey pada Cincinatti News, Senin 24 November 2008. Database yang dicuri antara lain adalah nama, alamat, dan nomor jaminan sosial.
Saat ini penyidik telah melacak sampai ke alamat IP sang hacker. Diduga, pencurinya adalah Molly Burns, tinggal di Glendale, Arizona. “Anda tidak saja bisa melihat catatan kejahatan yang sudah dilakukan oleh tersangka ini, tetapi terlihat pula potensi kejahatan yang menghawatirkan,” kata Braley.
Menurut data kepolisian, wanita berusia 30 tahun ini memiliki catatan kejahatan mulai dari pencurian, pemalsuan, sampai obat-obatan terlarang. Musim panas lalu, polisi sempat menyita sejumlah komputer dari apartemennya ketika melakukan razia heroin.
Penyidik sedang menunggu hasil uji forensik sebelum melakukan penangkapan terhadap Molly Burns yang saat ini dilaporkan sudah melarikan diri. Pihak berwajib di Warren County juga menyatakan bahwa tiga departemen kepolisian di Arizona juga sedang mencarinya karena kejahatan lain yang ia perbuat. Khusus kasus terakhir, FBI akan segera menanganinya.
Sebagai langkah pencegahan, perusahaan yang disusup telah mengirimkan surat ke seluruh mantan karyawannya untuk mengabarkan situasi yang terjadi. Dalam pernyataannya, Luxottica Retail meminta maaf atas insiden yang terjadi dan akan meningkatkan keamanan sistem komputernya agar hal serupa tidak berulang di kemudian hari.
Hardiknas 2024: Menag Yaqut Tegaskan Komitmen Merdeka Belajar untuk Memanusiakan Manusia
Pesan ini disampaikan bersamaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961
