Dapat SK Menteri Lalu Salami Jokowi, Nadiem Makarim Lewat Belakang
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA – Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah mengumumkan nama menteri yang akan membantunya dalam lima tahun ke depan mengelola kekuasaan di tanah air. Salah satunya adalah Nadiem Makarim. Ada kejadian lucu usai dirinya mendapat SK Menteri dari Jokowi.
Dalam sebuah video yang diunggah di channel Youtube tvOne, 23 Oktober 2019, nama Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dipanggil di menit ke 2.20. Dia pun berjalan ke arah Jokowi, menunduk hormat, lalu menerima surat keputusan pengangkatan dirinya sebagai Mendikbud.
Usia menerima SK, dia pun menjabat erat tangan Jokowi dan langsung menghadap ke sisi kanan. Bukannya berjalan seraya menyalami Ibu negara dan Wapres serta Istri, Nadiem malah berubah haluan ke sisi kiri. Para pejabat yang mendampingi Jokowi langsung mencegahnya dan menunjukkan arah ‘kembali’ yang benar.
Namun apa yang terjadi, Nadiem malah berjalan ke arah belakang Jokowi. Dia tampak grogi dengan protokoler Istana di acara penyerahan SK tugas menteri tersebut. Alih-alih menyalami Iriana, Wapres dan istri, Nadiem lebih memilih berjalan ke arah belakang Presiden.
Nadiem Makarim merupakan founder perusahaan transportasi online yang cukup sukses dan dinobatkan menjadi decacorn. Sayang, saat perusahaan tersebut sedang jaya dan memiliki masa depan cerah, dia justru melepas jabatannya sebagai pemimpin di perusahaan itu. Malah komunitas driver diketahui menyayangkan keputusannya untuk mengambil jabatan menteri karena dianggap belum bisa memberikan kesejahteraan bagi para driver.
Terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud periode 2019-2014 juga membangkitkan jiwa kreativitas warganet di jagat dunia maya.
Beragam meme hingga cuitan super menggelitik bertebaran di media sosial. Bahkan tagar #Mendikbud kini bertengger di deretan trending topic di Twitter.
Begini Pandangan Mayoritas Perusahaan di Indonesia soal AI
Laporan Talent Acquisition Insights 2024 oleh Mercer | Mettl mengungkapkan bahwa 75 persen perusahaan di Indonesia menganggap AI hal yang penting. Ini jawabannya.
