Daftar Wilayah yang Bisa Melihat Gerhana Matahari Hari Ini

Gerhana Matahari Cincin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Gerhana Matahari Cincin siap menyapa sejumlah wilayah dunia. Namun sayangnya, Indonesia tidak dilalui jalur fenomena langit tersebut nanti sore.

Jangan Sampai Lewat! Begini Cara Lihat Gerhana Matahari Cincin Api di Indonesia

"Wilayah Indonesia tidak dilalui jalur Gerhana Matahari Cincin, sehingga hanya dapat mengamati Gerhana Matahari Sebagian atau GMS," tulis pihak Lapan dalam akun resmi Instagramnya, dikutip VIVA Tekno Minggu, 21 Juni 2020.

Baca juga: Di Sumatera Barat, Gerhana Matahari Cincin Solstis Lintasi 19 Titik

Apa Bedanya Gerhana Matahari Cincin dan Total?

Menurut pihak Lapan, GMS akan mengalami ketertutupan maksimum di Indonesia jika diamati dari Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Fenomena ini akan dimulai pada pukul 15.22.23 WITA, lalu puncaknya 16.32.28 WITA dan berakhir jam 17.32.34 WITA.

Lapan membagi wilayah Indonesia yang bisa melihat fenomena ini tergantung pada ketertutupan Gerhana. Ada kurang dari 10 persen, 10-20 persen, 20-30 persen, 30-40 persen, dan 40-50 persen.

Siap-siap Menyaksikan Gerhana Matahari 'Bola Disko'

1. Ketertutupan kurang dari 10 persen

Di wilayah Sumatera ada Pulau Sumatera (kecuali Aceh bagian Utara, Bengkulu bagian Selatan dan Lampung bagian Selatan); Kepulauan Bangka Belitung;  dan Kepulauan Riau (minus Natuna). Lalu untuk Kalimantan terdapat Kalimantan Barat bagian Selatan, Kalimantan Tengah bagian Selatan, Kalimantan Selatan bagian Selatan.

Pada Jawa ada sebagian besar Pantai Utara, Purwodadi, Sragen, Blora, Jawa Timur (minus Pacitan, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kabupaten Malang bagian Selatan). Seluruh wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur mendapatkan ketertutupan 10 persen.

Di Sulawesi ada di Sulawesi Selatan bagian Selatan serta Pulau Wetar, yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya.

Gerhana Matahari Cincin

2. Ketertutupan 10-20 persen

Untuk ketertutupan 10-20 persen terlihat di Aceh bagian Utara, Kepulauan Natuna, Kalimantan Bagian Utara, Kalimantan Tengah bagian Utara, Kalimantan Selatan bagian Utara (Tabolong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Kotabaru, Balangan), serta Kalimantan Timur (kecuali Kabupaten Berau).

Di Sulawesi, wilayah yang mendapatkan ketertutupan 10-20 persen adalah Sulawesi Selatan bagian Utara (Luwu Utara hingga Pare-Pare), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah (minus Banggai, Banggai Kepulauan, Toli-toli, Buol, Kepulauan Togian). Serta di sebagian Maluku ada di Buru Selatan, Maluku Barat Daya (kecuali Pulau Wetar), serta Kepulauan Tanimbar.

3. Ketertutupan antara 20-30 persen

Untuk wilayah yang mendapatkan ketertutupan antara 20-30 persen adalah Kabupaten Berau, Kalimantar Utara, Sulawesi Utara (minus Kepulauan Sangihe Talaud, Manado, Bitung, dan Tomohon), dan Gorontalo.

Di Sulawesi Tengah yang mendapatkannya yakni di Banggai, Banggai Kepulauan, Toli-toli, Buol dan Kepulauan Togian. Sedangkan wilayah Maluku dan Papua adalah Maluku Utara (Kepulauan Sula dan Halmahera Selatan), Maluku (Pulau Seram, Pulau Ambon, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Aru). Papua Barat (Fak-fak dan Kaimana), serta Papua (Mimika, Asmat, Boven Digul, Mappi, dan Merauke).

4. Ketertutupan antara 30-40 persen

Sejumlah wilayah bisa menikmati ketertutupan dengan porsi tersebut yaitu Sulawesi Utara (Kepulauan Sangihe, Manado, Bitung, dan Tomohon), Maluku Utara (kecuali Kepulauan Sula dan Halmahera Selatan), Papua Barat (kecuali Fak-fak dan Kaimana), serta Papua (kecuali Mimika, Asmat, Boven Digul, Mappi, serta Merauke).

5. Ketertutupan antara 40-50 persen

Ketertutupan maksimal untuk Indonesia hanya ada di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya