Belanja Online Menurun

Ini pertama kalinya sejak 2001. Belanja online di Amerika Serikat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu terungkap dari hasil penelitian firma riset ComScore. Menurut ComScore, belanja online penduduk Amerika Serikat pada bulan November, menurun 4 persen dari November tahun lalu.

Dan angka belum akan mengalami kenaikan, hingga liburan natal mendatang. Tak beda dengan perdagangan offline, orang-orang menahan diri untuk membeli sesuatu.

"Akibat keyakinan konsumen yang sangat rendah, dan pengetatan belanja pendapatan masyarakat, penjualan online di pekan pertama November, sangat  mengecewakan," ujar Chairman ComScore Gian Fulgoni, seperti dikutip dari situs BBC.

Sebagai perbandingan, tahun lalu, pertumbuhan belanja online mengalami kenaikan sebesar 19 persen selama musim liburan. Sementara hingga bulan ke-10 tahun ini, pertumbuhan hanya mencapai 9 persen. 

"Dengan asumsi pasar saham tak memburuk selama musim ini, dan tidak ada hal-hal yang buruk terjadi pada institusi keuangan, industri manufaktur, atau perusahaan ritel, mungkin bisa ada sedikit kenaikan positif di musim ini," ujar Fulgoni.

Namun, tak semua setuju dengan prediksi suram itu. Situs perbandingan harga online, Kelkoo, malahan mengalami kenaikan trafik kunjungan di situsnya, baru-baru ini.

"Kami ragu dengan pendapat bahwa belanja online mengalami penurunan. Setidaknya di Inggris dan Eropa, banyak bukti yang mengatakan bahwa belanja online malah menggantikan penjualan di toko fisik," ujar Bruce Fair, Managing Director of Kelkoo.

Relawan Tak Tolak Partai Pendukung Amin Bergabung Koalisi Prabowo-Gibran
Bea Cukai menyelenggarakan pemusnahan barang impor yang berstatus BMMN

Bea Cukai Tanjung Perak Musnahkan Ratusan Ton Tepung tak Lolos Syarat Impor

Bea Cukai Tanjung Perak menyelenggarakan pemusnahan barang impor yang berstatus barang yang menjadi milik negara (BMMN).

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024