NASA Mau Menaklukkan Asteroid

Ilustrasi Asteroid.
Sumber :
  • NASA Solar System Exploration

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengumumkan bahwa mereka mulai membangun perakitan pesawat ruang angkasa penjelajah asteroid bernama Lucy.

Bumi Punya Tameng Langit

Nantinya, Lucy akan digunakan untuk menyambangi Asteroid Trojan yang misterius di dekat Planet Jupiter yang diyakini menyimpan air. NASA mengumumkan misi Lucy telah melewati tonggak penting yang menandai transisi dari pengembangan ke perakitan untuk pesawat luar angkasa.

Baca: NASA Dibobol China

Ngeri, Asteroid Besar Meledak di Atas Ibu Kota

“Selama bagian dari siklus hidup misi ini, yang dikenal sebagai Fase D, bus pesawat ruang angkasa (struktur yang akan membawa instrumen sains) selesai. Instrumen diintegrasikan ke dalam pesawat ruang angkasa dan diuji, lalu dikirim ke Pusat Penerbangan Kennedy untuk diintegrasikan dengan kendaraan peluncur," demikian keterangan resmi NASA, seperti dikutip dari situs Sputniknews, Rabu, 2 September 2020.

NASA melanjutkan, setiap fase misi lebih menarik daripada yang terakhir. Sementara itu Lucy masih memiliki beberapa tahun dan beberapa miliar mil lagi sebelum melaksanakan misinya, yaitu menjelajahi Asteroid Trojan yang belum pernah dilihat sebelumnya.

NASA Bawa Sampel Asteroid Berusia 4,5 Miliar Tahun ke Bumi

Asteroid Trojan diakui NASA sulit dipahami karakteristiknya. Batu luar angkasa itu mengorbit Matahari di Lagrangian Points di depan dan di belakang setiap planet di Tata Surya.

Lucy secara khusus menuju ke Trojans Jupiter, yang diyakini menyimpan es air dan yang terbentuk pada waktu yang kira-kira sama dengan Tata Surya, menawarkan gambaran berharga pada periode awal pembentukannya.

Tur panjang pesawat ruang angkasa penjelajah asteroid, Lucy, di Sistem Yovian akan dimulai pada 16 Oktober 2021. Meskipun tur itu tidak akan tiba di tujuan pertamanya hingga April 2025 dan yang kedua sampai Maret 2033.

Sebelumnya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) terus berupaya mencari sumber kebocoran dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama satu tahun terakhir.

Kebocoran ini telah menyebabkan udara (oksigen) terlepas lebih cepat dari ISS ke ruang hampa udara. Tiga kru ISS saat ini masih berada di segmen Rusia setelah menutup semua palka ke modul ISS lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya