Transaksi Digital Makin Nyaman, Bisa Lewat Bukalapak dan Tokopedia

Transaksi digital.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Transaksi digital mau tidak mau harus dilakukan ketika COVID-19 masih mewabah di Indonesia. Selain untuk memotong mata rantai penyebaran virus juga bagian dari era revolusi industri 4.0, yang mana pada tahap ini disrupsi teknologi digital semakin masif.

Coldspace Hadirkan Teknologi Hybrid Cold Fulfillment Warehouse Pertama di Indonesia

Menurut Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Zacharia Susantadiredja, semua elemen sekarang bergantung pada solusi teknologi digital. Ia pun mengimbau konsumennya untuk melakukan transaksi secara digital dalam melakukan pembayaran angsuran, baik lewat transfer bank maupun minimarket, seperti Indomaret dan Alfamart.

"Konsumen juga bisa bayar angsuran pakai kode QR dengan menggunakan 16 e-wallet atau e-money dan 22 mobile banking," ungkapnya, Jumat, 16 Oktober 2020. Selain menggunakan kode QR, perusahaan pembiayaan berkode emiten WOMF itu juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Perusahaan Ini Berani Mengubah Model Teknologi

Zacharia melanjutkan bahwa penerimaan pembayaran digital dan melalui platform marketplace merupakan langkah optimal WOM Finance dalam menambah akses kemudahan sistem pembayaran bagi konsumen.

"Kerja sama yang sudah berjalan sebelumnya dengan Bukalapak dan Tokopedia akan terus kami kembangkan, karena seiring dengan era adaptasi kebiasaan baru ini membuat kebutuhan digital kian berkembang dan dinamis,” jelas dia. Berbagai kemudahan transaksi digital tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para konsumen.

Keajaiban Teknologi! LVAD Selamatkan Nyawa Penderita Gagal Jantung yang Hampir Putus Asa

Dalam memperingati Hari Penglihatan Sedunia (Hari Tongkat Putih Internasional) yang jatuh setiap 14 Oktober, WOM Finance menggandeng Yayasan Mitra Netra untuk membagikan 200 buku tulis braille, 200 buah riglet 6 baris beserta ? stylus, 100 buah jam tangan bicara, 200 tongkat lipat gagang karet dan 200 masker.

Bantuan ini, kata Zacharia, mengandung makna yang sangat mendalam. Satu sisi bertujuan untuk merangkul serta membangun kesadaran masyarakat bahwa penyandang tunanetra juga memiliki hak yang setara dan bisa hidup berdampingan dengan kehidupan normal.

"Sisi lainnya bisa membantu teman-teman penyandang disabilitas untuk pemberdayaan, baik bagi pelatihan kerja maupun terapi, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya