Ada Oksigen di Bulan

Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat dan Badan Antariksa Australia (ARSE) pada Oktober kemarin menandatangani kesepakatan untuk mengirim rover buatan Australia ke Bulan di bawah Program Artemis. Tujuannya untuk mengumpulkan serta mengidentifikasi oksigen pada batuan di Bulan.

Atmosfer di Bulan sangat tipis dan sebagian besar terdiri dari hidrogen, neon, dan argon. Ini bukan jenis campuran gas yang dapat menopang mamalia yang bergantung pada oksigen seperti manusia.

Konon, sebenarnya ada banyak oksigen di Bulan, hanya saja tidak dalam bentuk gas. Tapi sebaliknya, terperangkap di dalam regolith, yaitu lapisan batu dan debu halus yang menutupi permukaan Bulan.

Regolith Bulan terdiri dari sekitar 45 persen oksigen. Tapi, oksigen ini terikat erat ke dalam mineral seperti silika, aluminium, besi, dan magnesium. Untuk memutuskan ikatan yang kuat itu maka perlu memasukkan energi.

Di Bumi, proses ini biasa digunakan di bidang manufaktur seperti untuk memproduksi aluminium. Arus listrik dilewatkan melalui alumina atau melalui elektroda untuk memisahkan aluminium dari oksigen.

Dalam hal ini oksigen diproduksi sebagai produk sampingan. Di Bulan, oksigen akan menjadi produk utama dan aluminium (atau logam lain) yang diekstraksi akan menjadi produk sampingan yang berguna.

Ini adalah proses yang cukup mudah tapi ada satu hal yang menarik. Ini sangat haus energi. Agar berkelanjutan maka perlu didukung oleh energi Matahari atau sumber energi lain yang tersedia di Bulan, seperti dikutip VIVA Tekno dari laman Science Alert, Jumat, 12 November 2021.

Mengekstraksi oksigen dari regolith juga membutuhkan peralatan industri yang substansial. Para ilmuwan harus terlebih dahulu mengubah oksida logam padat menjadi bentuk cair, baik dengan menerapkan panas atau panas yang dikombinasikan dengan pelarut atau elektrolit.

Ilmuwan China Ciptakan Pengisi Daya Nirkabel yang Aman untuk Tubuh Manusia

Setiap meter kubik regolith Bulan rata-rata mengandung 1,4 ton mineral, termasuk sekitar 630 kg oksigen. NASA mengatakan manusia perlu menghirup sekitar 800 gram oksigen per hari untuk bertahan hidup. Jadi, 630 kg oksigen akan membuat seseorang tetap hidup selama sekitar dua tahun.

Asumsinya, jika kedalaman rata-rata regolith di Bulan adalah sekitar 10 meter dan manusia dapat mengekstrak semua oksigen dari sini maka artinya 10 meter teratas cukup untuk mendukung 8 miliar orang di Bumi selama sekitar 100 ribu tahun.

LPEI Bakal Luncurkan E-Commerce Serupa Amazon-Alibaba, UKM RI Bersiap Ekspansi ke Pasar Global
Talkshow Tentang Kalung Kesehatan

Manfaat Kalung Kesehatan, Solusi Nyata atau Sekadar Gaya?

Kalung kesehatan adalah sebuah perhiasan yang dikhususkan untuk meningkatkan kesehatan dan keamanan seseorang.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024