Arab Saudi: 'Bye' Minyak, 'Welcome' eSports

Bendera Arab Saudi.
Sumber :
  • Ist

VIVA – Arab Saudi baru saja mengumumkan pembentukan grup atau kelompok untuk mengembangkan industri video game. Negara Teluk ini sedang berusaha untuk mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada minyak.

Rafael Struick Absen Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Video game dan eSports semakin populer di negara berpenduduk sekitar 35 juta orang. Maklum saja, karena sebagian besar penduduk berusia di bawah 25 tahun.

Pasar game Arab Saudi mencapai US$1 miliar (Rp14.330 triliun) pada 2021. Ini nilai tertinggi di antara negara-negara Arab di Teluk, menurut peneliti pasar Niko Partners.

Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23, Shin Tae Yong Ciptakan Sejarah

Savvy Gaming Group yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memiliki tujuan untuk menjadi pelopor dalam pengembangan industri game dan eSports secara lokal dan internasional.

Grup yang didukung oleh Saudi Arabia’s Public Investment Fund, telah mengakuisisi perusahaan eSports ESL Gaming dan FACEIT dengan nilai US$1,5 miliar (Rp21.500 triliun).

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

ESL merupakan penyelenggara turnamen eSports kelas dunia dan terbesar dengan usia yang sudah sangat lama.

Grup, yang didukung oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi, telah mengakuisisi perusahaan eSports ESL Gaming dan Faceit.

Pembentukan Savvy Gaming Group akan berkontribusi untuk memberikan peluang pengembangan dan untuk mempromosikan beragam sumber pendapatan ekonomi, seperti dikutip dari laman The Star, Selasa, 1 Februari 2022.

Menurut Niko Partners, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir diperkirakan memiliki total 85,8 juta gamer yang menghasilkan pendapatan US$3,1 miliar (Rp44.423 triliun) pada 2025.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya