NASA Ambil Tindakan Darurat

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sumber :
  • Asgardia.Space

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA terpaksa mengambil tindakan darurat terhadap Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk dapat menghindari puing-puing luar angkasa yang dikirim ke arah ISS setelah Rusia meledakkan satelit.

Uji senjata anti-satelit Rusia (ASAT) dilakukan sejak November 2021. Roscosmos, badan antariksa Rusia menggunakan kapal kargo Progress 81 tanpa awak yang berlabuh di ISS untuk membantu ISS menghindari pecahan satelit Rusia Cosmos 1408.

Pesawat ruang angkasa kargo Rusia meledakkan pendorongnya selama empat setengah menit untuk sedikit menaikkan orbit ISS dan menggesernya menjauh dari puing-puing luar angkasa.

Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin menulis di Telegram bahwa dirinya mengonfirmasi pada 22:03 waktu Moskow, mesin kapal kargo Progress MS-20 Rusia melakukan manuver yang tidak terjadwal untuk menghindari pendekatan berbahaya ISS dari sebuah fragmen cosmos-1408.

NASA mengatakan tidak ada anggota awak yang berada dalam bahaya karena sampah antariksa. Puing-puing tersebut diperkirakan akan tertinggal di ISS, menurut situs Express, Rabu, 22 Juni 2022.

"Para kru tidak dalam bahaya dan manuver tidak berdampak pada operasi stasiun. Tanpa manuver diperkirakan pecahan itu bisa lewat sekitar setengah mil dari stasiun," imbuh pejabat NASA.

Saat tes penghancuran satelit pertama kali dilakukan, itu mengirim sebanyak 1500 keping puing antariksa meluncur melewati ISS. Ini memaksa empat astronot NASA untuk berlindung di pesawat ruang angkasa.

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan puing-puing yang dihasilkan saat dilakukan ASAT membuat astronot dan kosmonot ISS melakukan prosedur darurat untuk keselamatan.

Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

"Saya marah dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak stabil ini," kata Nelson.

VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Masukkan Nama Presiden Zelesnkyy ke dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia memasukkan Presiden Volodymyr Zelesnkyy dan pendahulunya Petro Poroshenko ke dalam daftar orang yang dicari.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024