Siang Hari Lebih Cepat, Perhatikan Waktu Salat

Ilustrasi melaksanakan salat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno  –  Tengah hari pada Kamis ini akan terjadi lebih cepat dari hari biasanya. Fenomena tersebut terjadi karena nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif) sehingga Matahari akan berkulminasi lebih awal dibanding hari-hari normal. 

"Fenomena tengah hari yang lebih cepat setiap tanggal 3 November karena nilai waktu yang lebih besar sehingga Matahari akan transit lebih cepat dibandingkan hari-hari biasanya," tulis keterangan akun Instagram @lapan_ri dikutip VIVA Tekno pada Kamis, 3 November 2022.

Waktu terbit adalah Matahari menjadi lebih cepat, Untuk umat muslim salat subuh dan duha (saat ketinggian Matahari mencapai +4,5 atau sepenggalah) menjadi lebih awal, terutama untuk wilayah selatan Indonesia.

Selain waktu terbit, fenomena juga akan mempengaruhi waktu terbenam Matahari, termasuk waktu magrib maupun isya sekaligus akhir senja astronomi menjadi lebih cepat dibanding hari-hari normal, terutama Indonesia bagian utara.

Sekedar informasi, rata-rata waktu adalah selisih antara Waktu Matahari Sejati dengan Waktu Matahari Rata-rata. Ada dua faktor yang mempengaruhi perata waktu, sumbu Bumi dan kelonjongan orbit Bumi. 

Saat itu kemiringan sumbu Bumi akan menimbang keseimbangan menujugan maksimumnya (September-Desember dan Juni) di mana transit lebih cepat.

Sedangkan saat kemiringan Bumi simpangan maksimum menuju titik seimbang (Juni-September dan Desember-Maret) akan membuat Matahari transit lebih lambat.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Faktor berikutnya adalah kelonjongan orbit Bumi yang belum sepenuhnya lingkaran sempurna, namun berbentuk elips dengan kelonjongan 1/60.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?
Buku tabungan 'menabung dengan sampah' di Sangatta

Kurangi Sampah Domestik, Begini Strategi KPC Dukung Sistem Pengolahan Kompos di Sangatta

PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) punya cara tersendiri dalam upaya mengurangi sampah domestik di Kabupaten Kutai Timur.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024