Pendidikan di Indonesia Masih Lemah, Padahal Punya Ekosistem Besar di Dunia

Direktur Utama Acer Indonesia Herbet Ang.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Tahun lalu tercatat bahwa secara global 771 juta anak muda dan orang dewasa masih belum bisa membaca dan menulis, dan dua pertiganya adalah perempuan, menurut data dari UNESCO Institute for Statistics yang dirilis pada 2022.

14 Sekolah Terima Dukungan Program Pengembangan Esports

Lalu, sebanyak 250 juta anak-anak juga gagal memperoleh keterampilan membaca dasar. Sementara, di Indonesia, pemerataan akses pendidikan serta peningkatan kualitas edukasi masih menjadi tantangan bagi pemerintah dan pemegang kepentingan.

Hasil dari survei IMD World Competitiveness Ranking di tahun lalu menunjukkan adanya penurunan daya saing Indonesia, turun tujuh peringkat ke-44 dari 63 negara yang disurvei.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Pendidikan jadi faktor paling penting yang berkontribusi terhadap lemahnya level kompetitif  Indonesia. Padahal kita justru memiliki ekosistem edukasi yang termasuk paling besar di dunia, dengan 50 juta siswa, 3 juta guru, dan 300 ribu sekolah.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan pendidikan di Indonesia, Acer mengadakan Acer Edu Summit 2023. Bertemakan ‘Transformasi Menuju Pendidikan Kelas Dunia’, perusahaan ingin memberi manfaat dalam mencari solusi dari berbagai tantangan dan memetakan langkah-langkah strategis transformasi manajemen sekolah di masa depan.

Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Suharti.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

“Acer Edu Summit 2023 adalah salah satu bentuk komitmen Acer bagi dunia pendidikan untuk selalu bisa hadir sebagai partner dalam melakukan transformasi digital, melalui total solusi ekosistem pembelajaran di Indonesia," kata Direktur Utama Acer Indonesia Herbet Ang di Jakarta, Selasa, 31 Desember 2022.

Acer berpedoman pada empat pilar ekosistem transformasi, mulai dari pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), menghadirkan platform digital Jelajah Ilmu, memfasilitasi perangkat teknologi untuk mengakses platform digital maupun tugas pembelajaran serta memberikan perlindungan data melalui cyber security services.

Acer Edu Summit 2023 juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Suharti yang menyebut pendidikan sebagai faktor penting untuk memerangi kemiskinan dan kesenjangan.

"Indonesia menghadapi permasalahan tidak hanya dalam hal akses edukasi, namun juga dalam hal peningkatan kualitas. Kami mengapresiasi langkah Acer dengan harapan konferensi ini dapat menjadi salah satu wadah bermanfaat bagi para pendidik untuk berdialog dan berbagi aspirasi dalam upaya meningkatkan kualitas edukasi di Indonesia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya