Pemanasan Global Lebih Bahaya dari Perang Nuklir

Presiden AS Joe Biden.
Sumber :
  • AP Photo/Patrick Semansky.

VIVA Digital – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memberi "kabar" terbaru kepada para pendonor di Manhattan mengenai pemikirannya tentang perang nuklir pada hari Selasa. 

Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina

Ia mengatakan bahwa saat ini memandang pemanasan global sebagai ancaman yang lebih besar daripada perang nuklir "Armagedon”.

“(Pemanasan global) adalah satu-satunya ancaman paling nyata bagi umat manusia yang pernah kita hadapi, termasuk (lebih bahaya dari) senjata nuklir,” kata Biden kepada sekelompok kecil pendukungnya saat pidato di Upper East Side, New York setelah memimpin acara infrastruktur kereta api, melansir New York Post.

Dapat Duit Rp989 Triliun dari AS, Presiden Ukraina Langsung Tulis di Sosmed: Terima Kasih AS

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Photo :
  • deadline.com

Tidak jelas apakah panglima tertinggi berusia 80 tahun itu menguraikan alasannya. Wartawan yang hadir hanya diizinkan untuk melihat sebagian dari pernyataan Biden, dan video acara pribadi tersebut tidak segera tersedia untuk publik. 

5 Roket dari Irak Hantam Pangkalan Militer Amerika di Suriah

Diketahui, ada cukup senjata nuklir untuk secara langsung membunuh sebagian besar populasi dunia. Para ahli mengatakan perang nuklir berskala besar akan menyelimuti dunia dalam radiasi berbahaya dan menyebabkan musim dingin nuklir dengan berkurangnya sinar matahari dan suhu yang lebih rendah yang akan menghabisi sebagian besar orang yang selamat.

Beberapa ilmuwan mengatakan pemanasan global terkait dengan peristiwa cuaca yang lebih parah seperti angin topan, tetapi tidak ada proyeksi jangka pendek bahwa dunia akan benar-benar tidak dapat dihuni.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim yang disponsori PBB, mengatakan permukaan laut bisa naik 50 sentimeter pada tahun 2100 sebagai akibat dari pemanasan global, menenggelamkan beberapa wilayah pesisir pulau kecil, sementara memaksa mitigasi yang mahal di tempat lain.

Biden sebelumnya berpendapat tentang ancaman nuklir pada penggalangan dana tahun lalu, 6 Oktober di kota New York, mengejutkan para pendengar dengan mengatakan bahwa perang "Armageddon" nuklir mungkin sudah dekat karena intervensi NATO terhadap pasukan Rusia di Ukraina.

"Pertama kali sejak Krisis Rudal Kuba, kami memiliki ancaman senjata nuklir jika pada kenyataannya hal-hal terus berlanjut di jalur yang mereka tuju,” kata Biden saat di acara penggalangan dana untuk Senat Demokrat.

“Kami belum menghadapi prospek Armageddon sejak Kennedy dan Krisis Rudal Kuba,” kata Biden saat itu. “Kami memiliki seorang pria yang saya kenal cukup baik, (Presiden Rusia Vladimir Putin). Dia tidak bercanda ketika berbicara tentang potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologis atau kimia karena militernya, bisa dibilang, berkinerja sangat buruk," ucap Biden. 

Rusia dan AS memiliki sekitar 90% dari sekitar 12.700 hulu ledak nuklir dunia, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.

Pemanasan global.

Photo :
  • U-Report

China, Prancis, India, Israel, Korea Utara, Pakistan, dan Inggris memiliki persenjataan yang lebih kecil dan Iran diduga berupaya mengembangkan senjatanya sendiri.

Terlepas dari peringatan akan ancaman mengerikan dari pemanasan global, Biden secara sering menggunakan helikopter yang boros bahan bakar untuk menghabiskan akhir pekan di rumahnya di Delaware, tempat dia melewati hampir seperempat masa kepresidenannya.

Beberapa pendahulunya, seperti mantan Presiden Barack Obama, akan tinggal di Gedung Putih pada akhir pekan, untuk menghemat biaya, dan emisi dari beberapa iring-iringan mobil dan penerbangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya