5 Fakta Penyebab Gunung Berhenti Bertambah Tinggi
- pixabay.com
VIVA Tekno – Gunung terbentuk karena dua lempeng saling bertabrakan. Karena kedua lempeng memiliki ketebalan dan berat yang sama, kedua lempeng sama-sama dipaksa naik membentuk barisan pegunungan.
Lempeng yang terus bertabrakan ini membuat gunung bertambah tinggi dari waktu ke waktu. Namun, pada tahap tertentu, gunung berhenti tumbuh dan mencapai ketinggian maksimalnya.
Pernahkah kamu berpikir, mengapa gunung tidak terus bertambah tinggi hingga menembus atmosfer bagian atas. Saat ini, gunung tertinggi di Bumi adalah Gunung Everest, yang tingginya mencapai 8.840 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini masih terus bertambah tinggi setiap tahunnya, tetapi pada suatu titik, Gunung Everest juga akan berhenti tumbuh. Jadi, apa yang menghentikan pertumbuhan gunung di Bumi? Kali ini kita akan membahas alasan kenapa gunung berhenti bertambah tinggi?
1. Gravitasi
Faktor pertama yang membatasi pertumbuhan gunung adalah gravitasi. Dijelaskan laman Live Science, banyak gunung terbentuk karena pergerakan lapisan permukaan bumi yang dikenal sebagai lempeng tektonik.
Ketika dua lempeng saling bertabrakan, material yang bersentuhan akan terus bergerak naik yang membuat gunung semakin tinggi. Gunung Everest juga terbentuk dengan cara ini.
Dua lempeng yang bertemu saling mendorong dan pegunungan terus tumbuh. Saat gunung terlalu berat, bobotnya sendiri yang mencegah gunung terus tumbuh ke atas.
Namun, gunung juga bisa terbentuk dengan cara lain. Pegunungan vulkanik, terbentuk dari semburan batuan cair yang menembus kerak Bumi. Kerak ini terus mengalami penumpukan dan membuat gunung semakin tinggi. Namun, bagaimanapun cara suatu gunung terbentuk, mereka akhirnya menjadi terlalu berat dan kalah oleh gravitasi.
2. Sungai menjadi faktor lain yang membatasi pertumbuhan gunung
Sungai mengikis material, yang menciptakan celah dalam di dekat dasar gunung. Mulanya, sungai menyebabkan gunung tampak lebih tinggi. Namun, saat sungai terus mengikis material, celah tersebut menjadi terlalu curam.
Ini selanjutnya bisa memicu tanah longsor yang membawa material menjauh dari gunung dan mencegahnya menjadi lebih tinggi, menurut studi dalam jurnal Nature Geoscience.
Pegunungan bawah air sama-sama dibatasi oleh gravitasi dan dapat mengalami erosi, tetapi mereka dapat tumbuh jauh lebih tinggi daripada pegunungan di darat karena kepadatan air yang lebih tinggi mendukung gunung melawan gravitasi. Air memberikan dukungan lateral ke sisi pegunungan, yang memungkinkan gunung tumbuh lebih tinggi daripada gunung di darat.
3. Semakin kecil gravitasi, gunung akan tumbuh lebih tinggi
Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa gravitasi merupakan salah satu faktor yang menghentikan pertumbuhan gunung. Jadi, jika Bumi memiliki gravitasi yang lebih kecil, pegunungan akan tumbuh lebih tinggi.
Itulah yang terjadi di Mars, di mana pegunungan menjulang jauh lebih tinggi daripada di planet Bumi. Sebagai contoh, Gunung Olympus yang ada di Mars menjadi gunung berapi tertinggi yang diketahui di tata surya dengan tinggi mencapai 25.000 m atau sekitar tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest.
Ini kemungkinan besar karena Mars memiliki gravitasi yang lebih kecil dan tingkat letusan yang tinggi, aliran lava pembentuk gunung berlanjut di Mars lebih lama daripada yang pernah terjadi di Bumi, menurut NASA. Terlebih, kerak Mars tidak bergerak sehingga lava menumpuk menjadi satu gunung yang menjulang tinggi.
4. Akankah gunung bertahan selamanya?
Gunung tidak akan ada untuk selamanya. Dijelaskan Earth Eclipse, batu-batu besar di gunung akan pecah menjadi potongan-potongan kecil, dan potongan-potongan tersebut akan menggelinding ke bawah gunung. Setelah potongan-potongan kecil tersebut jatuh dari gunung, puncak gunung yang tajam akan menjadi lebih pendek. Erosi juga memicu tanah longsor, yang dapat sangat menghambat pertumbuhan gunung.
Sungai-sungai juga memberikan kontribusi besar terhadap keausan gunung. Sungai mencegah gunung terus tumbuh selamanya dan juga menyebabkan erosi yang memicu pecahnya gunung.
5. Berapa lama gunung bertahan?
Gunung memang tidak akan terus ada selamanya. Namun, gunung dapat bertahan selama ratusan juta tahun sebelum benar-benar musnah. Gunung mulai terbentuk dengan tanah yang naik hingga tumbuh tinggi, lalu berakhir dengan keausan.
Dijelaskan laman Earth Eclipse, begitu proses yang menyebabkan gunung tumbuh mulai berhenti, kekuatan erosi mulai mendominasi, dan gunung perlahan-lahan rusak dimakan usia. Hingga akhirnya hanya tersisa sedikit setelah kira-kira seratus juta tahun.
Di Bulan dan Mars, pegunungan berusia miliaran tahun di tempat yang tidak terdapat air. Di Bumi, batuan mulai menipis dan larut segera setelah terkena udara.
Tidak ada gunung yang tumbuh tinggi selamanya. Kendati saat ini ada gunung yang masih bertambah tinggi, suatu saat gunung tersebut akan berhenti bertambah tinggi. Bahkan, akan mengalami keausan seiring waktu.