Menunggu Kejutan dari Platform Investasi Gotong Royong di Tahun Politik

Chief Executive Officer Bizhare Heinrich Vincent.
Sumber :
  • Dok. Bizhare

VIVA Tekno – Bizhare, platform investasi bisnis dengan sistem gotong royong, mencatatkan sejumlah prestasi menjelang tutup tahun 2023, khususnya dalam menjadi crowdfunder atau penyedia modal terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta franchise (waralaba).

Industri Padat Karya Terpuruk, 15 Investor Asing Jajaki Investasi Tekstil di RI

Hingga November 2023, Bizhare sudah memiliki 200 ribu pengguna dengan nilai investasi yang mencapai Rp200 miliar. Angka ini mengalami lonjakan lebih dari 150 persen secara year-on-year (yoy).

Selain itu, total penerbit yang terdiri dari UMKM dan franchise ternama di Indonesia sudah mencapai lebih dari 130 penerbit, juga meningkat 135 persen (yoy), dengan menghasilkan total omzet hingga mencapai Rp600 miliar.

Wamentan Klaim Banyak Perusahaan Ingin Investasi Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis

Chief Executive Officer Bizhare Heinrich Vincent mengklaim jika platformnya tidak hanya sebuah platform investasi, tapi solusi pendanaan yang memahami kebutuhan UMKM di Indonesia.

"Kami ingin membantu lebih banyak masyarakat Indonesia untuk bebas secara finansial dengan menciptakan ekosistem bisnis dan investasi yang saling menguntungkan bagi penerbit dan investor," kata dia, dalam konferensi pers yang digelar hybrid, Jumat, 15 Desember 2023.

Minta Rumusan Upah Minimum Jangan Berubah-ubah, Apindo Khawatir RI Ditinggal Investor Asing

Jelang penghujung tahun, Bizhare sukses meraih pendanaan lanjutan yang dipimpin oleh Kejora Capital dan SBI Holdings melalui SBI-Kejora Orbit Fund.

Putaran pendanaan ini turut diikuti oleh beberapa investor sebelumnya seperti Telkomsel Ventures, AngelCentral, dan beberapa investor strategis lainnya.

"Pendanaan ini akan didedikasikan untuk memperluas layanan, mengembangkan sistem teknologi, serta menghadirkan lebih banyak peluang investasi bisnis semakin menarik bagi para pengguna," ungkap Heinrich.

Memasuki 2024, yang notabene tahun politik, ia membeberkan empat strategi bisnis Bizhare. Pertama, akan lebih banyak berkolaborasi dengan investor institusi, di mana menurutnya sekarang sudah banyak institusi yang mempunyai dana berlebih, namun tidak digunakan untuk berinvestasi.

"Ini sangat disayangkan jika dana tersebut 'menganggur', sehingga lebih baik digunakan untuk diversifikasi melalui perusahaannya. Kini, sudah mulai beberapa macam institusi yang menjadi investor di tempat kita," tuturnya.

Kedua, membuat inovasi baru yang belum ada di Indonesia. Heinrich mengaku inovasi yang dimaksud adalah instrumen investasi yang diciptakan untuk membantu masyarakat Indonesia lebih bebas secara finansial lebih cepat.

"Ini masih kita godok dan akan menjadi salah satu gebrakan baru di dunia keuangan tahun depan," tegas dia. Selanjutnya, Bizhare juga akan mengembangkan fitur dan teknologi terbaru, baik untuk penerbit maupun pemodal.

Keempat atau terakhir, ia ingin agar Bizhare memperluas lebih banyak kantor cabang baru di berbagai daerah di Indonesia. "Kami optimis bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang mengesankan," jelas Heinrich Vincent.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya