Sistem Potong Pulsa Tumbuhkan Aplikasi Nokia

Paket bundling data Telkomsel dan Nokia Asha
Sumber :
VIVAnews -
Produsen ponsel asal Finlandia, Nokia, mengaku dukungan infrastruktur ekosistem aplikasi, yakni sistem pemotongan pulsa, berhasil mendorong pertumbuhan transaksi game pengembangan Nokia.


Dalam acara peluncuran game besutan pengembang Nokia di Jakarta, Rabu 24 April 2013,
Developer Manager Ecosystem and Development Experience
Nokia Indonesia, Narendra Wicaksono, mengatakan, game berkualitas dan pasar yang besar butuh dukungan infrastuktur agar tetap bertumbuh.


"Dengan
operator billing,
transaksi aplikasi bisa naik 200-300 persen dibanding pembayaran dengan kartu kredit," kata Narendra.


Operator billing
Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California
merupakan sistem pembayaran potong pulsa, sehingga pengguna dimudahkan dalam membeli sebuah aplikasi atau game. Ia menuturkan, hampir sebagian besar pengguna memanfaatkan model game
In-Apps Purchase,
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza
yakni sekitar 80 persen.

MUI Ajak Masyarakat Doakan Timnas Indonesia: Juara Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade

"Model ini merupakan opsi pembayaran aplikasi dalam sebuah game, yang awalnya gratis," terang Narendra.


Selain sistem pembayaran yang lebih fleksibel, infrastruktur lain yang dibuat Nokia adalah memfasilitasi wadah kompetisi berjenjang Nokia VIP Developer, Nokia Premium Developer, dan Nokia Competition Developer. Wadah ini disesuaikan dengan kualitas aplikasi. Semakin baik kualitas, pengembang akan mendapatkan fasilitas lebih dari Nokia.


Misalnya, produk aplikasi ditampilkan pada halaman terdepan dari Nokia Store, mendapat prioritas dari proyek aplikasi
brand
tertentu dan lainnya.


"Akhirnya muncul game atau aplikasi yang berkualitas bagus, pengembangan yang matang, hingga bisa diunduh dan dibeli," tambahnya.


Narendra menyebutkan, ekosistem aplikasi Nokia itu membuat pengguna lebih mudah mendapatkan konten atau aplikasi yang berkualitas. "Cara ini kami sebut dengan
creating engaging consumer,
" ujarnya.


Pengembang game Nokia asal Bandung, Own Game, misalnya, telah mencapai 2,3 juta unduh di seluruh dunia dengan sistem ekosistem Nokia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya