Sumber :
- digitaltrends.com
VIVAnews -
Kelompok peretas Anonymous berhasil mendapatkan 4,6 juta nomor ponsel para pengguna Snapchat — aplikasi berbagi pesan dan foto yang sedang ramai digunakan di Amerika Serikat.
Namun, para peretas menunjukkan itikad baik. Meski berhasil membobol dan mengakses 4,6 juta nomor ponsel pengguna Snapchat, mereka meninggalkan pesan peringatan pada Snapchat untuk segera meningkatkan keamanan pada aplikasinya.
Daily Mail
melansir, Kamis 2 Januari 2014, data 4,6 juta nomor ponsel pengguna Snapchat dirilis oleh kelompok peretas seminggu setelah Snapchat mengumumkan telah memperbaharui sistem keamanan pada aplikasinya. Namun, sistem keamanan dari Snapchat terbukti masih tidak aman.
Kelompok peretas 'Anonim' telah merilis data tersebut di situs SnapchatDB. Orang-orang bisa mengunduh daftar nama, nomor ponsel, serta lokasi para pengguna Snapchat.
Jahat? Tidak juga.
Karena peretas telah menghilangkan dua nomor telepon terakhir. Ini merupakan bentuk "peringatan" pada Snapchat supaya tidak menyepelekan keamanan aplikasinya.
"Perusahaan terlambat memperbaharui sistem keamanannya. Mereka harus lebih berhati-hati dalam menjaga informasi para pengguna. Kami telah mensensor dua digit nomor ponsel terakhir untuk mencegah adanya spam dan penyalahgunaan," tulis kelompok peretas itu di situs SnapchatDB.
Sebelumnya, pada Hari Natal lalu, kelompok riset keamanan asal Australia, Gibson Security, telah mengungkapkan secara rinci dari sistem keamanan di situs Snapchat. Kelompok itu telah mengatakan bahwa sistem keamanan Snapchat sangat rentan terhadap aksi peretasan.
Namun, di akun Twitternya, Gibson Security membantah telah terlibat dalam pengambilan 4,6 juta nomor ponsel pengguna Snapchat.
"Kami tidak tahu apa-apa soal peretasan itu, apalagi situs SnapchatDB. Tapi kami tahu masalah ini pasti akan terjadi," tulis Gibson Security.
Nama
Snapchat
mungkin masih asing di telinga kita. Tapi, aplikasi berbagi pesan dan foto ini sedang digandrungi oleh para muda-mudi di Amerika Serikat sekarang ini.
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza
Sebuah kelompok kemanusiaan yang berada di Inggris sedang mengamati persenjataan Israel yang belum meledak di Gaza untuk memastikan keamanan wilayah di Palestina.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :