Situs Berita Bisnis Amerika Diklaim Disusupi Hacker

Layar elektronik menunjukkan pembukaan perdagangan saham di BEI, Jakarta
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id -
Hacker Jajakan 200 Juta Akun Pengguna Yahoo
Situs berita bisnis asal Amerika Serikat, Forbes.com, diklaim telah disusupi peretas yang diduga dari Tiongkok. Peretas diduga melakukan pemantauan dengan target pengunjung tertentu, termasuk layanan keuangan Amerika dan institusi pertahanan.

Ini Bukti Sistem Keamanan Informasi RI Lemah

Dua perusahaan keamanan siber, iSight Mitra Inc dan Invincea Inc, mengaku telah mendeteksi kemungkinan ini, seperti dilansir
Cegah Cyber Crime, Pekerja IT BEI Bakal Disertifikasi
Reuters , Rabu 11 Februari 2015. Bahkan menurut mereka, situs Forbes telah ditanami Malware.


Baik iSight Mitra Inc dan Invincea Inc menyebutkan bahwa para peretas itu sedang memata-matai beberapa organisasi tertentu. Sayangnya mereka masih merahasiakan siapa lembaga yang diincar oleh para peretas. Yang jelas serangan tersebut mengincar data pelanggan untuk keperluan intelijen dan sejenisnya.


"Kami belum bisa memastikan apakah hacker telah berhasil mencuri data atau belum. Namun mereka percaya jika pengunjung Forbes.com pasti akan terpengaruh dengan hal ini," kata mereka.


Lebih lanjut, software jahat yang sudah di tanam pada laman Forbes itu akan secara otomatis menyerang pengunjung yang memanfaatkan kelemahan keamanan pada browser Internet Explorer Microsoft Corp dan software Adobe Systems Inc Flash.


Menurut iSight, serangan terhadap situs Forbes ini berasal dari kelompok Tiongkok yang dikenal sebagai Codoso, atau Sunshop. Kelompok peretas itu pernah bertanggungjawab atas serangan serupa pada situs Cefc.com.hk, serta Turkkonseyi.com dan Gokbayrak.com.


"Codoso bertanggungjawab atas serangan tahun 2010 di sektor energi dan jasa keuangan, lembaga pemerintah, gerakan pemberontakan dan lainnya," kata iSight.


Sementara, Juru bicara Forbes.com Laura Daunis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaanya, pada 1 Desember lalu mengidentifikasi adanya insiden yang sama dengan yang pernah terjadi 28 November lalu. Namun mereka langsung menghalaunya.


"Sebuah file telah dimodifikasi pada sistem yang berkaitan dengan situs Forbes. Penyelidikan tidak menemukan indikasi tambahan atau berkelanjutan," kata dia.


Saat ini, laman Forbes.com, memiliki sekitar 33 juta pengunjung unik di bulan September. Situs ini secara mayoritas dimiliki oleh perusahaan berbasis di Hong Kong, Whale Media Investments. (ren)


BACA JUGA:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya