Hasil Aneh Pencarian Penjahat Top Dunia di Google

Narendra Modi, calon perdana menteri baru India
Sumber :
  • REUTERS/Amit Dave

VIVA.co.id - Mesin pencarian Google kembali dipertanyakan. Belum lama ini hasil pencarian tentang penjahat paling bengis di dunia menunjukkan kontroversi.

Dikutip Cnet, Senin 8 Juni 2015, pada hasil pencarian gambar Google untuk 10 pelaku kriminal top dunia menampilkan beberapa pembunuh massal yang pernah mengguncang dunia. Di antaranya diktator Joseph Stalin dan Adolf Hitler.
 
Namun anehnya, salah satu hasil 10 kriminal top dunia itu ada Perdana Menteri India, Narendra Modi. Selain Modi, gambar mantan presiden AS, Geoger W Bush, juga muncul. Modi bergabung bersama dengan penjahat top lain seperti Al Capone, yang merupakan gengster AS yang dikenal sebagai pembunuh bengis.

Sontak hasil pencarian yang menampilkan Modi menimbulkan keraguan kecerdasan mesin Google itu.

Brutal, Manajer Google Diperkosa Lalu Dibunuh

Terkait dengan hasil yang kontroversial itu, juru bicara Google memberikan klarifikasi.

"Kadang, cara gambar digambarkan di internet dapat menghasilkan hal yang mengejutkan untuk pencarian khusus. Kami minta maaf atas tiap kebingungan atau kesalahpahaman yang disebabkan pencarian tersebut," ujar Google berdalih.

Perusahaan internet raksasa dunia itu pun menegaskan timnya telah bekerja untuk memperbaiki dan meningkatkan algoritma pencarian untuk mencegah hasil yang tak terduga seperti kasus ini

Bahkan dalam hasil pencarian penjahat top dunia itu, Google menambahkan menekankan bahwa hasil pencarian tak mewakili jawaban Google.

Riwayat Blunder Google, Hapus Palestina Sampai Area India

"Hasil tersebut tidak menggambarkan opini atau kepercayaan kami. Algoritma kami secara otomatis mencocokkan pencarian ke halaman situs dengan gambar tersebut," tulis Google.

Usut punya usut, munculmya gambar Modi itu tak lepas dari kesalahan pengunggahan metadata gambar Perdana Menteri India itu pada situs koran  Inggris. Disebutkan salah satu situs koran pernah tersebut mengunggah gambar Modi, yang dituduh berupaya melakukan pembunuhan massal.

Pada 2002 lalu, Modi ditangkap karena berupaya melancarkan aksi genosida selama pemberontakan anti muslim di Provinsi Gujarat. Pengadilan India akhirnya membebaskan Modi dari segala tuduhan.

Terkait dengan hasil pencarian itu, Google menegaskan segera menemukan problem dan memperbaiki dari hasil pencarian kontroversial tersebut.

Sebelumnya layanan Google juga menunjukkan hasil yang membingungkan. Beberapa waktu lalu, pada Google Maps tiba-tiba muncul logo Android mengencingi logo Apple, ada toko Edward Snowden di kompleks Gedung Putih.

Seruan Netizen kepada Google: Kembalikan Palestina!
Peta Palestina dihilangkan di Google Maps.

Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps

Google tak pernah menuliskan Palestina di Maps.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016