Sumber :
- REUTERS/Kacper Pempel
VIVA.co.id
- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menegaskan kepada Twitter agar membentuk perusahaan di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar media sosial tersebut berbadan hukum.
Saat ini diketahui, Twitter telah membuka kantor di Indonesia. Namun, kantor tersebut hanya berfungsi untuk perpanjangan atau sebagai kantor perwakilan dari kantor pusatnya yang berada di San Fransisco, Amerika Serikat.
Mengenai jumlah pengguna media sosial berlambang burung ini, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang terbesar. Dari 500 juta pengguna aktif di dunia, Indonesia berkontribusi sebesar 50 juta pengguna aktif.
"Maksud dari korporat ini
tuh
, agar Twitter itu tidak hanya mementingkan bisnis saja di Indonesia, melainkan ada hal lainnya. Jadi, nanti kita kalau ada apa-apa bisa langsung berkoordinasi dengan Twitter yang di Indonesia," ujar Rudiantara di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu, 10 Juni 2015.
Rudiantara mengungkapkan, koordinasi yang dimaksud, yaitu agar ketika ada konten negatif di Twitter dapat ditanggulangi secara cepat. Disebutkan, seperti saat ini, ada sekitar 400 akun Twitter yang isinya tentang pornografi.
"Secara spesifik akun negatif itu tidak terhitung, namun kami meminta untuk menutup 400 akun yang berisi tentang konten negatif," jelas dia.
Baca Juga :
PKS Parpol Paling Aktif di Twitter dan Facebook
Baca Juga :
Bom Sarinah, 820 Ribu 'Kicauan' Banjiri Twitter
Twitter Hadirkan #Blueroom di RI, Pertama di Asia Tenggara
Ruangan offline ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan konten.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :