Bikin Malu, Peretas Foto 'Syur' Artis Hollywood Dihukum

Jennifer Lawrence.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Masih ingat kasus bocornya foto telanjang artis internasional yang tersimpan di iCloud dan akun Google? Nah, kasus persidangan yang menghadirkan peretasnya, yaitu Ryan Collins, mengakui kesalahannya yang telah 'mencuri' foto ‘syur’ dari artis pesohor di dunia maya.

WiFi 'Jahat' Bisa Blokir iPad atau iPhone

Dalam sidang yang digelar di Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Collins yang telah mengobrak-abrik data privasi milik artis kenamaan dan Hollywood seperti Jennifer Lawrence, Kristen Dunst, Kaley Cuoco, hingga Kate Upton.

"(Collins) didakwa dengan peretasan kejahatan komputer yang berhubungan dengan skema mencuri dengan masuk secara ilegal ke lebih dari 100 akun iCloud Apple dan Gmail dari Google, termasuk mereka yang anggota dari industri hiburan di Los Angeles," ujar Departemen Kehakiman Amerika Serikat dikutip dari Cnet, Rabu 16 Maret 2016.

Sedot Panama Papers, Hacker Manfaatkan Kelemahan Software

Seperti diketahui, kasus bobolnya foto telanjang milik artis ini sempat tersebar di berbagai situs forum, misalnya Reddit ataupun 4Chan. Namun, untuk penyebaran foto-foto tanpa busana di berbagai situs dunia maya ini, Collins tidak disalahkan.

"Penyidik belum menemukan bukti yang menghubungkan Collins mengenai ia yang meretas akun artis dengan mengunggah kembali foto-foto yang diperolehnya ke dunia maya," ungkap lembaga tersebut.

2015, 500 Juta Identitas Digital Dicuri Penjahat Siber

Collins yang berasal dari Lancaster, Pennsylvania, Amerika Serikat ini mencuri gambar pesohor global itu dengan dua cara, yaitu Collins mengirim email yang tampak seperti berasal dari perwakilan Apple dan Google dan ia meretas dengan mencari kata sandi akun.

Atas kejahatan dunia maya yang dihebohkan oleh Collins, Departemen Kehakiman akan menghukumnya dengan kurungan lima tahun penjara dan denda sebesar US$250 ribu. Namun, hukuman terhadap Collins ini juga belum termasuk soal ganti rugi yang dirasakan oleh korban.

"Dengan mengakses secara ilegal terhadap kehidupan pribadi korban, Collins terancam telah melanggar data privasi dan banyak meninggalkan tekanan emosional, malu, dan tidak aman," ucap Asisten Direktur FBI bagian Los Angeles, David Bowdich.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya