Didemo Sopir Taksi, Pesanan Uber Malah Meningkat

Ilustrasi/Layanan taksi berbasis aplikasi
Sumber :
  • telegraph.co.uk

VIVA.co.id – Doni Sidarta, seorang pengusaha rental mobil untuk Uber, mengungkapkan, bahwa layanannya tidak berhenti beroperasi hari ini. Padahal aksi demo terjadi menolak aplikasi transportasi macam Uber, Grab, dan Gojek.

Pemilik Toyota Boleh Sewakan Mobilnya Jadi Taksi Uber

"Kalau kita sih beroperasi seperti biasa. Malah sekarang permintaan (pemesanan Uber) sedang ramai. Kita hanya ingin melayani konsumen dengan baik makanya kita arahkan teman-teman untuk tetap beroperasi," ujar Doni ketika dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 22 Maret 2016.

Mengenai arahan yang diberikan dari pihak Uber kepada mitranya ini, disampaikan Doni, tidak ada imbauan khusus.

Dekati China, Apple Suntik Pesaing Uber US$1 Miliar

"Kalau itu masing-masing dari partner saja sih mas. Saya imbau ke teman-teman, terus minta ke Uber untuk kasih solusi. Misalnya, kita dapat info dari lapangan, terus kita update ke Uber, kemudian Uber kasih solusi ke kita gimana enaknya," jelas Doni.

Bahkan, Doni mengungkapkan, meski demo taksi sedang terjadi di berbagai wilayah di ibu kota, permintaan untuk memesan Uber terus berdatangan. Malah, lanjut Doni, permintaannya jauh melonjak dari hari normal.

Uber Hadirkan Fitur Pembayaran 'Sang Penolong'

"Peningkatan luar biasa, bisa lima kali lipat (dari hari normal)," tambah dia.

Walau terjadi peningkatan dan tidak ada instruksi khusus Uber terhadap para pengemudinya, Doni tetapi mewanti-wanti agar pengemudinya berhati-hati di saat kondisi sedang tidak kondusif.

"Kita imbau layani seperti biasa tapi hati-hati dan waspada. Lalu, hindari daerah-daerah konsentrasi massa (demo). Kalau bisa, jika membawa penumpang menuju arah tersebut, didiskusikan dulu dengan penumpang untuk melewati jalur yang lebih aman," ucapnya.

Uber memang tidak memberikan imbauan khusus kepada pengemudinya untuk melindungi diri. Bahkan saat situasi tidak kondusif seperti ini Uber memilih untuk menghilangkan mekanisme surge.

"Jakarta, kami ingin membantumu beraktivitas dengan lancar. Hari ini, kami telah menonaktifkan Surge untuk membantumu sampai ke lokasi tujuan," tulis pihak Uber dalam akun Twitternya @UberJKT.

Para follower akun Uber ada yang mengucapkan terima kasih atas aksi ini. Ada juga sebagian yang menganggap langkah ini sebagai tindakan yang cerdas dalam menyikapi aksi demonstrasi yang terjadi hari ini.

Surge sendiri merupakan konsep kelipatan perkalian untuk tarif normal yang diberlakukan saat terjadi situasi high-demand (permintaan tinggi)  untuk armada Uber. Misalnya, ketika banyak permintaan dari pengguna tapi di satu sisi jumlah armada mitra yang tersedia hanya sedikit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya