Panama Papers Beratnya 2,6TB, Terbesar Sepanjang Sejarah

Memperingati 150 Tahun Penembakan Abraham Lincoln
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron

VIVA.co.id – Bocoran dokumen "Panama Papers," yang mengungkap skandal keuangan orang-orang ternama di dunia, disebut sebagai dokumen paling besar yang pernah terungkap dalam sejarah. Ukuran filenya sekitar 2,6 terabyte.

Edward Snowden Lega Diberi Kewarganegaraan Rusia oleh Putin

Dokumen itu diklaim merupakan hasil investigasi 370 wartawan dari 100 organisasi media berbeda yang tersebar di seluruh dunia. Dari 2,6 terabyte tersebut tersimpan sekitar 11,5 juta file di dalamnya.

Besaran dokumen ini memang yang terberat yang pernah ada dalam sejarah bocoran dokumen yang pernah terkuak. Dokumen Wikileaks saja, yang pernah dikuak pada 2010, hanya memiliki berat 1,7 GB. Ini artinya, Panama Papers memiliki ukuran dokumen 100 kali lebih besar dibanding Wikileaks.

Edward Snowden Sah Jadi Warga Rusia, Langsung Ikut Wajib Militer?

Dilansir melalui USA Today, Selasa, 5 April 2016, dokumen Panama Paper berisi 11,5 juta dokumen yang terdiri dari 4,8 juta email. Dibandingkan bocoran dokumen NSA milik Edward Snowden, angka ini jauh lebih besar. Snowden hanya memberikan sekitar 1,7 juta dokumen, atau sekitar 15 persen dari dokumen investigasi Panama Papers.

Besarnya data ini diakui Snowden sebagai 'bada'. Dalam cuitan di akun Twitter-nya, Snowden mengatakan jika dokumen ini adalah bocoran dokumen terbesar dalam sejarah.

Bekas Antek CIA Dibui gara-gara Ungkap Cara Jebol HP hingga TV Pintar

Panama Papers merupakan bocoran dokumen yang mengungkap adanya investasi bodong dan pengemplang pajak, melibatkan klien-klien dari perusahaan hukum berbasis di Panama, Mossack Fonseca.

Menurut International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), yang bermitra dengan media Jerman, Suddeutsche Zeitung, untuk merilis dokumen tersebut, data di dalamnya melibatkan 200 negara dan kekuasaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ada nama 140 politisi dan pejabat publik juga di dalamnya, termasuk 12 penguasa negara, di antaranya Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya