Jangan Pernah Router Dekat Kaca, Ini Trik Supaya Sinyal Kuat

Ilustrasi router
Sumber :
  • www.pixabay.com/3844328

VIVA – Di zaman yang sudah serba canggih, router atau alat yang menghantar internet sudah tidak lagi asing. Masyarakat rumahan juga sudah banyak yang menggunakan, tidak hanya untuk kelas perkantoran saja. Namun, sayangnya masih banyak yang belum memahami betul peletakan router yang baik dan benar. 

Marketing Manajer TP-Link Indonesia, Biko Yoshia menyarankan agar router ditempatkan di posisi yang lebih tinggi di banding benda sekitar atau sejajar. Benda lain seperti televisi dan kursi akan menjadi penghalang sinyal internet. 

"Kalau di bawah dekat lantai dan kaca itu juga jangan. Karena mereka sifatnya memantulkan sinyal, malah jadi enggak baik. Pokoknya, harus lebih tinggi dibanding benda sekitar," ujarnya kepada VIVA, Jakarta, Selasa 25 September 2018.

Lain lagi jika rumah didesain tingkat, letakkan router sesuai dengan kebutuhan. Pengguna bisa menaruhnya di lantai atas guna tersebarnya jaringan, sehingga internet menjadi lebih lancar. 

"Tapi kalau desain rumah sekarang kan banyakan ruang tamunya di bawah, ruang keluarga juga, taruh bawah juga enggak masalah. Kalau di atas takutnya malah tidak ter-cover semuanya. Sesuai kebutuhan aja," jelasnya. 

Untuk ruangan yang dikepung dengan tembok tinggi di mana-mana memang menjadi masalah tersendiri. Sebab, tembok menjadi suatu penghalang dari mengalir lancarnya internet. Maka pengguna harus memiliki alat yang dibekali fasilitas antena high power

"Mengatasi ruangan yang disekat, kita punya router dengan antena high power. Karena, alat itu aliran sinyal menjadi bisa tembus tembok," ujarnya. 

Cara selanjutnya ialah dengan menggunakan extender. Jika Anda mempunyai itu, saat pengguna pindah posisi ke tempat yang agak jauh dengan router, maka router di ruangan itu atau extender akan menguatkan jaringan yang sebelumnya lemah.

PDIP Sebut Megawati Hanya Bercanda Minta Tukar Posisi dengan Puan: Itu Bukan Sinyal
Seorang hacker/peretas mencoba membongkar keamanan siber.

Pengguna Online di Indonesia (Tetap) Harus Waspada

Hampir 6 juta ancaman online menargetkan pengguna di Indonesia pada Januari hingga Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2024