Perilaku Konsumtif Masyarakat pada Smartphone Meningkat

Ilustrasi smartphone.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Kehadiran smartphone flagship Moto, yaitu keluarga seri Z, ke Indonesia menimbulkan banyak komentar dari sisi harga dengan perbandingan spesifikasi.

Pandemi Virus Corona, Tren Belanja Online Disebut The New Normal

Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R Suhadi, mengatakan bahwa harga seri Moto Z sebenarnya tidak terlalu jauh dari kisaran pangsa pasar terbesar smartphone yang kini bergerak di angka sekitar Rp4 juta.

"Pasar smartphone Indonesia sekarang harganya sudah naik. Awalnya di bawah Rp2 juta. Sekarang mayoritas pasar, harga berada di kisaran Rp4 juta. Tapi, bukan berarti tidak bisa membeli seharga Rp6,5 juta," ungkapnya di Ubud, Bali, Jumat, 4 Agustus 2017.

Penjualan Smartphone Menurun untuk Pertama Kalinya

Ia berpendapat, kenaikan konsumsi smartphone dari sisi harga karena nafsu masyarakat untuk upgrade smartphone yang tinggi. Ditambah lagi pengguna smartphone di Indonesia kini sudah semakin matang. 

Adrie menjelaskan mengapa dahulu pasar smartphone di bawah Rp2 jutaan besar. Itu karena konsumen ingin tahu keutamaan smartphone, sehingga akan memilih yang entry level untuk sekadar coba-coba.

Pemerintah Jangan Takuti Rakyat Jika Mau Daya Beli Bergairah

"Setelah satu atau dua tahun pasti masyarakat mau upgrade beli smartphone yang lebih canggih. Apalagi kita melihat orang Indonesia cukup konsumtif. Apalagi dengan banyaknya iklan dan promosi, justru makin memacu untuk membeli," paparnya.

Bagaimana dengan smartphone kelas premium? Adrie menegaskan, perusahaan punya cara yang berbeda dalam memasarkannya. Meski enggan menyebut detail, ia mengklaim harga smartphone premium Lenovo sangat terjangkau oleh konsumen Indonesia.

Ilustrasi smartphone atau ponsel pintar.

Industri Smartphone Masih 'Meriang'

Riset terbaru dari Counterpoint Research menunjukkan penjualan smartphone secara global turun pada Mei tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2022