Soal Penyimpanan Data, USB Masih jadi Juara

USB drive.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Sebuah studi penelitian yang diluncurkan oleh Western Digital menemukan bahwa di beberapa negara USB masih menjadi solusi penyimpanan paling populer dibandingkan semua jenis penyimpanan lainnya, seperti akun cloud online, hard drive eksternal, SSD internal, dan NAS (Network Attached Storage).

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Survei ini diadakan di tujuh negara, yang meliputi Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, China, India, Korea, dan Indonesia, dengan melibatkan total 3.500 orang dalam rentang usia 18-65 tahun, seperti dikutip dari keterangan resmi Western Digital, Jumat, 26 Agustus 2022.

Lebih dalam, survei tersebut menunjukkan, saat ini, konektor tunggal USB Tipe-A masih menjadi jenis yang paling banyak dimiliki oleh 59 persen responden, apabila dibandingkan dengan USB Tipe-C atau USB berkonektor ganda.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

Survey tersebut sekaligus juga menunjukkan bahwa, USB Tipe-C ke depannya, akan menjadi jawara sebagai jenis USB yang paling populer untuk dibeli di masa mendatang dengan angka peminat yang mencapai 68 persen dalam skala tren global.

Masuk ke dalam konteks Indonesia, sama halnya seperti tren global, perangkat USB Tipe-C berkemungkinan besar juga akan menjadi opsi pembelian berikutnya bagi responden Indonesia yang angkanya menyentuh 71 persen.

10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?

Diprediksi, tren semakin digandrunginya usb-c ini tidak terlepas dari banyaknya brand yang sudah memilihnya sebagai model port pengisian daya perangkatnya.

Belum lagi, Uni Eropa yang sebelumnya juga telah mewajibkan semua pengisian baterai perangkat untuk menggunakan USB-C yang dijual mulai 2024 setelah negara-negara di Benua Biru tersebut menyetujui penggunaan satu port pengisian daya ponsel, tablet, dan kamera pertama di dunia.

Tidak kalah ketinggalan, wacana tersebut juga turut bergulir di Brazil yang hendak mengikuti jejak Uni Eropa (UE), setelah dicanangkan oleh Badan Telekomunikasi Nasional (Anatel) Brazil yang hingga 26 Agustus 2022 masih tengah menunggu tanggapan dari masyarakat dan juga perusahaan teknologi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya