Apple Kalah sama Xiaomi
- Dok. Xiaomi
Beijing, VIVA – Apple harus mengakui Xiaomi. Data terbaru dari perusahaan riset IDC menunjukkan pengiriman Apple iPhone di China anjlok 9 persen pada kuartal I 2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Alhasil, Apple, yang kini menempati peringkat kelima di pasar smartphone China, hanya mengirimkan 9,8 juta unit atau hanya menguasai 13,7 persen pangsa pasar.
Angka ini turun signifikan dari 17,4 persen pada kuartal sebelumnya, menjadikan penurunan ketujuh berturut-turut bagi raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Sebaliknya. Rival lokalnya, Xiaomi, menunjukkan performa cemerlang. Pengiriman Xiaomi melonjak hingga 40 persen menjadi 13,3 juta unit sehingga menguasai 18,6 persen pangsa pasar, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan industri smartphone China yang naik 3,3 persen secara tahunan (YoY).
Di bawah Xiaomi, menguntit ketat Huawei pengiriman sebanyak 12,9 juta unit dengan 18 persen kuasai pangsa pasar.
Berturut-turut peringkat ketiga dan keempat ditempati Oppo dan Vivo, di mana masing-masing mengirimkan 11,2 juta dan 10,3 juta unit, atau menguasai 15,7 persen dan 14,4 persen pangsa pasar di China.
"Harga mahal yang dipatok untuk iPhone membuat Apple gagal memanfaatkan program subsidi baru oleh Pemerintah China," kata Analis IDC, Will Wong, seperti dikutip dari situs resmi IDC, Senin, 21 April 2025.
Sejak Januari 2025, Beijing menggelontorkan insentif berupa cashback sebesar 15 persen untuk produk elektronik, termasuk smartphone dengan harga di bawah 6.000 Yuan (Rp13,8 juta).
Dengan harga jual iPhone yang mayoritas di atas batas tersebut, Apple pun kehilangan momentum untuk ikut mendongkrak penjualan.
Kondisi ini makin menambah tekanan bagi Apple yang sebelumnya sudah menghadapi kompetisi ketat dari produsen lokal seperti Xiaomi yang agresif memperluas pangsa pasar mereka dengan menawarkan produk berkualitas tinggi namun lebih terjangkau.