Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Kebocoran Pipa PDAM

Deteksi kebocoran pipa air PDAM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id
Begini Rupa Api Jenis Baru
- Selain pencurian meteran, kebocoran pipa milik PDAM mengakibatkan perusahaan air minum baik swasta maupun milik pemerintah mengalami kerugian yang tak sedikit.

Nida Jadi Mahasiswa Termuda UGM

Data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat jumlah kehilangan air di Indonesia rata-rata sebanyak 31  persen dari total produksi air minum nasional sebesar 127.000 liter per detik. Apabila diasumsikan harga air adalah Rp2.000 per meter³, maka Indonesia telah kehilangan penerimaan sebesar Rp2,48 triliun per tahun atau sebanding dengan 3,15 juta sambungan baru.
Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal


Tingginya kebocoran saluran PDAM ini mendorong empat mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di antaranya Nur Chalim, Randy Frans fela, Lisa Fita Sari, Zulfi Aulia Rachman dari Jurusan Teknik Fisika UGM dan Dimas Fajrian Nugroho dari FMIPA, mengembangkan alat untuk mendeteksi dan memantau kebocoran pipa air PDAM. 


Alat yang mereka kembangkan menggunakan metode berbasis
Acoustics Emissions
dan
Graphical User Interface
. Sensor
acoustics emission
digunakan sebagai piranti pengambilan data dan perangkat akuisisi data sebagai pengolah data. Sensor ini bisa bekerja hingga jarak 50 meter ke arah kiri-kanan.


“Hasilnya berupa perubahan amplitudo sinyal pada waktu tertentu yang menunjukkan adanya kebocoran air pada pipa tersebut,” kata Nur Chalim, Jumat 5 Juni 2015.


Selanjutnya sinyal dari sensor getaran tersebut ditampilkan pada komputer melalui fitur
Graphical User Interface
(GUI). 


“Posisi atau letak kebocoran ditampilkan dengan melakukan konversi dari hasil amplitudo terhadap waktu menjadi perubahan amplitudo sinyal ketika melewati pipa pada posisi tertentu,” ujarnya.


Ditambahkan Zulfi, dengan alat yang mereka kembangan, diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan kebocoran pipa PDAM. Dengan begitu dampak kerugian perekonomian Indonesia karena kebocoran pipa PDAM bisa ditekan bahkan dicegah.


Hadirnya alat ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap alat deteksi yang sudah ada dipasaran. Metode untuk mendeteksi kebocoran pipa sudah cukup banyak di antaranya dengan vibrasi, akustik, ultrasonik, dan perbedaan tekanan, tetapi harganya relatif mahal.


“Alat yang sudah ada harganya mahal kisaran puluhan hingga ratusan juta. Kalau kita bisa buat dengan kualitas yang sama tentunya akan lebih menguntungkan dan terjangkau khususnya bagi PDAM,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya