Begini Drone Khusus Pengirim Darah Pertama di Dunia

Ilustrasi drone.
Sumber :
  • www.flyzipline.com

VIVA.co.id – Menyandang sebagai salah satu negara miskin di Benua Afrika, tak membuat Rwanda 'miskin' kreasi dalam program untuk kawasan terpencil. Ya, Rwanda kini telah memiliki drone pertama di dunia yang dimanfaatkan mengirim darah dan plasma darah di area terpencil. 

Dikutip dari Recode, Selasa 1 November 2016, dalam program tersebut, drone otonom akan terbang menuju klinik di area terpencil di Rwanda bagian barat yang miskin dengan akses jalan. 

Dengan program drone pengirim darah itu, maka kini problem pengiriman kebutuhan kesehatan yang penting itu tak tertunda berhari-hari seperti sebelumnya.

Program drone pengiriman darah itu bisa terlaksana berkat dukungan dari Zipline (perusahaan rintisan asal California, AS), UPS Foundation dan Gavi (lembaga donor vaksin yang disokong pendiri Microsoft, Bill Gates). 

Dalam kerja sama itu, pemeirntah Rwanda hanya membayar layanan pengiriman darah melalui drone itu. Biaya layanan sama dengan biaya pengiriman darah menggunakan motor di jalur darat. 

Menariknya mendapatkan kiriman darah itu, pekerja layanan kesehatan di area tujuan harus mengirimkan pesan SMS terlebih dahulu. Kemudian mereka menunggu 30 menit untuk kedatangan drone dan menjatuhkan darah yang dibutuhkan. 

Drone tersebut tak mendarat di pusat kesehatan masyarakat setempat, tapi hanya terbang di atas titik tujuan dan menjatuhkan paket darah dengan bantuan parasut.

Begitu drone pengirim darah itu beroperasi selama beberapa pekan, pemerintah Rwanda berencana untuk menerbangkan antara 50 sampai 150 drone tiap hari untuk mengirim darah dan plasma darah ke 21 klinik sasaran. Drone Zipline terbang dengan kecepatan 40 mil per jam dan bisa sampai 90 mil tiap perjalanan. Sebelum diterbangkan, drone otonom itu harus diisi daya terlebih dahulu. 

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh
Ilustrasi rudal balistik Houthi Yaman

Tak Ciut dengan Gempuran AS, Houthi Mengganas Beri Perlawanan Sengit

Drone canggih MQ-9 milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh oleh kelompok Houthi di Yaman.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024