Aplikasi Be, Si Kuning Penjegal Grab dan Gojek di Vietnam

Layanan aplikasi Be, pesaing Grab dan Gojek di Vietnam.
Sumber :
  • Dealstreetasia

VIVA – Perusahaan teknologi berbasis transportasi, Be Group, mengaku siap bersaing dengan Grab dan Gojek di Vietnam dengan meluncurkan Aplikasi 'Be' pada Senin, 17 Desember mendatang.

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Pendiri dan Kepala Eksekutif Be Group, Tran Thanh Hai, berencana merekrut 110 ribu mitra pengemudi atau driver dan 6,5 juta unduhan di seluruh Vietnam hingga akhir tahun depan.

Mengutip situs Deal Street Asia, Jumat, 14 Desember 2018, ia mengatakan bahwa Aplikasi Be, selain sebagai ride-hailing bernama BeBike dan BeCar, juga akan melayani pengiriman makanan dan minuman serta barang, dan pembayaran pembayaran elektronik atau e-wallet.

Goto Dapat Komisi dari TikTok Shop-Tokopedia per 1 Februari 2024

Meski begitu, Tran tidak mengungkapkan secara rinci nilai investasinya. Namun, ia mengklaim semua investor Be Group berasal dari lokal. Sementara, Vietnam Joint Bank Commercial Prosperity, adalah investor strategis yang memberikan dukungan dana untuk kegiatan operasional perusahaannya.

Peluncuran GO-VIET, aplikasi on demand yang didukung GO-JEK

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

"Kami hanya bisa katakan kalau kami mendapatkan dana investasi ratusan juta dolar AS. Kami siap mengaspal Minggu depan untuk bersaing dengan pemain regional seperti Grab dan Gojek," tegas Tran.

Ia juga mengaku bahwa perusahaannya berbeda dengan Grab, Gojek dan FastGo. Menurutnya, Be Group telah terdaftar sebagai bisnis transportasi. Tran tidak menutup kemungkinan membawa Be menjadi layanan yang berkembang di luar Vietnam.

Sejumlah perusahaan taksi lokal di Vietnam telah bersatu untuk bersaing dengan perusahaan ride-hailing. Sementara, Grab telah berada dalam pertempuran hukum selama lebih dari satu tahun dengan perusahaan taksi lokal, Vinasun Corp.

Risiko lain untuk perusahaan ride-hailing di Vietnam adalah soal regulasi. Pemerintah masih memutuskan apakah akan mempertimbangkan perusahaan seperti Grab sebagai perusahaan teknologi atau sebagai perusahaan transportasi, yang akan membutuhkan lebih banyak kondisi bisnis.

Grab, yang menggandeng perusahaan asal China Didi Chuxing dan SoftBank Group Corp dari Jepang, memiliki 175 ribu driver, baik mobil maupun motor, di Vietnam pada September kemarin.

Adapun, Gojek memasuki Vietnam pada pertengahan 2018, atau mepet-mepet dengan peluncuran layanan serupa bernama FastGo yang pendanaannya didukung VinaCapital Ventures.

Booth Grab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya