E-Commerce Lokal Siap Bikin Untung Penyewa Barang dan Jasa

Aplikasi Sewasewa di Android.
Sumber :
  • Dok. Sewasewa

VIVA – Berdasarkan riset hasil kerja sama layanan manajemen konten, HootSuite dan agensi pemasaran media sosial, We Are Social, yang dirilis pada Januari 2019 menyebutkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau 56 persen dari total penduduk sebesar 267 juta jiwa.

Dari Dokter Hingga Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Daniel Tanri Rannu

Sementara pengguna media sosial mobile (gadget atau gawai) mencapai 130 juta atau sekitar 48 persen dari populasi. Besarnya populasi dan pesatnya pertumbuhan pengguna internet dan telepon seluler tentu menjadi potensi bagi ekonomi digital Indonesia.

Alhasil, muncullah e-commerce, aplikasi transportasi online, toko online, dan bisnis lainnya berbasis internet di Tanah Air. Khusus e-commerce, perusahaan riset pasar global, Frost & Sullivan, memprediksi pasar e-commerce Indonesia meningkat 31 persen menjadi US$3,8 miliar pada tahun ini.

LPEI Bakal Luncurkan E-Commerce Serupa Amazon-Alibaba, UKM RI Bersiap Ekspansi ke Pasar Global

Melihat potensi bisnis tersebut, PT Solusi Estetika Wahana Andalan Sewa meluncurkan aplikasi Sewasewa.

Chairman Sewasewa, Heri Wahyu Nugroho menjelaskan, satu sisi, platform e-commerce pertama di Indonesia untuk penyewaan barang dan jasa tersebut ingin menjembatani kebutuhan user atau masyarakat untuk menyewa barang atau jasa.

Keren, Batik Indonesia Paling Banyak Diekspor ke Amerika Serikat dan Jerman

Di sisi lain, juga membuka peluang kepada masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan atau benefit dari barang yang disewakan.

"Jadi model bisnis kami seperti layaknya jembatan. Sebelah kiri itu pemilik atau penyedia barang/jasa, sebelah kanan adalah pelanggan seperti perorangan, korporasi maupun penyelenggara acara. Ini sangat mudah dan praktis,” kata Heri kepada VIVA, usai peluncuran aplikasi Sewasewa di Jakarta, Kamis, 4 April 2019.

Chairman Sewasewa, Heri Wahyu Nugroho.

Pada kesempatan yang sama, CEO Sewasewa, Yudi Dwi Harjo memperkirakan, pada tahap awal aplikasi Sewasewa akan dimanfaatkan 100 pengguna per hari dengan nilai transaksi rata-rata Rp500 ribu. Dari situ, ia melanjutkan, akan menghasilkan revenue atau pendapatan sekitar Rp1,5 miliar per bulan.

Yudi mengaku, pada 2020, Sewasewa menargetkan untuk meningkatkan volume transaksi menjadi Rp36 miliar dengan asumsi bahwa transaksi tersebut dalam satu bulan mencapai Rp3 miliar dan jumlah pengguna sebesar 100 ribu orang.

Meski baru diluncurkan, Sewasewa sudah bisa diunduh di Android, dan tidak lama lagi untuk iOS. Ketika aplikasi diunduh, maka akan muncul dua kategori besar, sewa barang dan sewa jasa. Jika diklik, muncul beberapa sub kategori yang sederhana sehingga mudah dipahami pengguna.

Yudi mengaku saat ini memiliki sekitar 5-10 vendor yang berasal dari event organizer (EO), wedding organizer (WO), usaha katering, serta penyedia kamera dan video digital.

Mengenai pangsa pasar Sewasewa, dirinya menyebut tahap awal baru di wilayah Jabodetabek. “Saat ini baru Jabodetabek. Ini melihat kekuatan kami dan vendor-vendor yang ada saat ini. Tahun depan kami akan memperluas pangsa pasar tentunya," jelas Yudi. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya