Numerasi Tidak Sekadar Belajar Berhitung

Ilustrasi guru mengajar.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menurut survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati urutan 10 terbawah atau peringkat ke 62 dari 70 negara dalam hal literasi membaca.

Jokowi Semringah Resmikan Balai Terbesar se-Asia Tenggara di Depok

Sementara itu, untuk peringkat matematika menurut survei PISA 2018, Indonesia berada pada peringkat ke-72 dari 78 negara.

Sebagai langkah memperbaiki nilai PISA, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyiapkan strategi.

Belanja Iklan di Asia Tenggara Diperkirakan Capai US$1,62 Miliar pada 2024

Salah satunya melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang akan digunakan untuk mengukur kinerja sekolah berdasarkan literasi dan numerasi siswa. AKM adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yakni literasi membaca dan numerasi. Untuk itu, perusahaan rintisan bidang teknologi pendidikan atau startup edutech Quipper, melalui layanan Quipper School Premium, menggelar pelatihan untuk sekolah dan guru tingkat pendidikan SMP di seluruh Indonesia.

Hollyland Rilis Pyro H, Wireless Video Transmitter dengan Delapan Fitur Unggulan

Pelatihan yang diselenggarakan secara online mulai 8 April hingga 10 Juni 2022 dan diikuti oleh 134 sekolah di Tanah Air ini turut didukung oleh Canva, sebuah platform desain grafis.

Melalui program Canva for Education, guru mendapatkan akses ke ribuan template pendidikan bebas hak cipta dan lembar kerja untuk membuat stimulus literasi dan numerasi yang diberikan ke siswa terlihat lebih menarik.

Startup Edutech Quipper.

Photo :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

“Quipper School Premium bertekad agar guru-guru yang mengikuti pelatihan ini dapat menilai sendiri pemahaman mereka terkait literasi dan numerasi. Kami juga memberikan kesempatan lebih banyak kepada guru untuk belajar,” kata Quipper School Premium Manager Riza Purnama, Senin, 30 Mei 2022.

Menurutnya, teknologi juga dapat hadir sebagai solusi dalam melaksanakan pembelajaran yang melibatkan literasi dan numerasi. Ia berharap guru-guru yang mengikuti pelatihan ini dapat memiliki pemahaman literasi dan numerasi yang kuat dan dapat menggunakan teknologi dalam mengimplementasikan pengajaran.

Semua guru tentu pernah mendengar tentang literasi dan numerasi, namun pada praktiknya masih banyak kebingungan saat guru akan melakukan pengajaran.

"Guru dituntut memahami apa saja kecakapan literasi dan numerasi yang menjadi tujuan pemerintah di jenjang SMP. Mengingat dua hal ini merupakan hal yang baru, guru masih membutuhkan panduan eksplisit sebagai acuan," tuturnya.

Penerapan literasi dalam pembelajaran sebaiknya tidak selalu dengan memberikan soal-soal, namun dengan pendekatan, dan metode mengajar yang tepat. Dalam praktiknya, melatih proses berpikir siswa dengan pendekatan dan pemilihan metode mengajar yang tepat merupakan hal yang utama untuk mewujudkan siswa yang literat.

Di sisi lain, masih terdapat miskonsepsi numerasi yang diidentikkan hanya dengan kemampuan berhitung yang kaitannya dengan pelajaran matematika.

"Lebih luas lagi, numerasi merupakan kemampuan untuk bernalar dengan menggunakan konsep, prosedur, fakta, alat matematika, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga numerasi bukan hanya tanggung jawab guru mata pelajaran matematika dan tidak sekadar belajar berhitung," ungkap Reza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya