'Learning Loss' Bisa Dikurangi dengan Teknologi

Ilustrasi teknologi dalam pendidikan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Implementasi pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen diharapkan dapat meminimalisir melebarnya learning loss atau kehilangan pembelajaran.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Di sisi lain, teknologi terbukti dapat menjadi solusi di berbagai macam implementasi pembelajaran, baik pembelajaran jarak jauh, tatap muka, maupun campuran atau hybrid.

Teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) dinilai mampu membantu bangkit dari learning loss yang telah memicu penurunan capaian belajar selama pandemi COVID-19 berlangsung.

Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit

Dilihat dari aspek psikologi, salah satu faktor penyebab learning loss merupakan kesehatan mental siswa. Psikolog Aji Cokro Dewanto mengatakan banyak siswa yang harus pembelajaran jarak jauh atau PJJ di tengah suasana rumah yang tidak kondusif.

"Tidak kondusif di sini banyak hal. Seperti, orangtuanya kehilangan pekerjaan, anggota keluarga terpapar COVID-19, atau bahkan harus menyaksikan kematian orang-orang kesayangannya karena COVID-19," ungkapnya, Kamis, 4 Agustus 2022.

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Kondisi ini tentu menimbulkan kecemasan pada anak yang pada akhirnya menurunkan fokus belajar. Aji mengingatkan perlunya peranan berbagai pihak dalam memulihkan kondisi mental siswa.

"Kunci utamanya menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa untuk belajar di segala kondisi dan tempat. Tidak hanya oleh guru di sekolah, tetapi juga di rumah oleh orangtua dan lingkungan sekitar yang dibentuk oleh masyarakat, pemerintah, dan swasta," tegas dia.

Salah satu teknologi yang dipakai untuk membantu KBM adalah learning management system seperti Quipper School Premium.

Teknologi ini diklaim sangat membantu mengorganisir KBM sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Ke depannya, penggunaan teknologi ini diharapkan terus dimaksimalkan meskipun pembelajaran sudah diterapkan tatap muka 100 persen.

Quipper, perusahaan rintisan berbasis teknologi pendidikan (startup edutech), memiliki tujuan yang selaras dengan pemerintah untuk memprioritaskan pemulihan sektor pendidikan dengan menciptakan pembelajaran di mana setiap siswa merasa nyaman dan jadi lebih siap belajar.

Head of Marketing Quipper Indonesia Dedy Purwanto menyampaikan pada awal tahun ajaran baru ini mereka menambahkan materi berupa Paket Intensif SIMAK UI, Quipper Video After School, dan Quipper Video English.

Selain itu, materi tersebut juga dilengkapi fitur baru seperti Tes Kesiapan Belajar, Tes Uji Potensi, Profil Belajar, Prestasi Belajar, Forum Diskusi, Koin & XP, Live Class, dan Virtual Coaching.

"Peluncuran fitur dan materi baru, serta teman belajar baru ini jadi fokus utama kami di tahun ajaran baru. Saat ini, Quipper juga telah tersedia untuk pengguna iOS dan dapat diakses melalui perangkat smartphone atau desktop," ungkap Dedy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya