Kehebatan Kapal Selam Nuklir China

Ilustrasi kapal selam.
Sumber :
  • U.S. Navy

VIVA – Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China akan mengganti sistem komputerisasi yang sudah ketinggalan zaman pada seluruh armada kapal selam, baik diesel maupun nuklir.

6 Laptop Bertenaga AI Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Tak tanggung-tanggung, mereka akan menggantinya dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan performa kecakapan seluruh personel militer AL negeri Tirai Bambu.

Pengamat militer dari Chinese Academy of Sciences, Institute of Acoustics, Zhu Min, mengatakan, penerapan teknologi kecerdasan buatan pada alutsista seperti kapal selam nuklir akan jadi tren di masa depan.

Seniman Spanyol Bakal Nikah dengan Hologram, Pertama di Dunia dan Ini Alasannya

“Kecerdasan buatan berpotensi jadi penentu kemenangan perang di bawah air,” kata Zhu, seperti dikutip situs Newsweek, Sabtu, 10 Februari 2018.

Ia menerangkan bahwa untuk mengoperasikan kapal selam nuklir diperlukan kecakapan, pengalaman dan efisiensi dari para awaknya.

Viral Pria Meditasi Yoga Saat Badai Salju Terjadi, Warga Ributkan Hal Ini

Namun, seiring dengan tuntutan modernisasi alutsista, maka menerapkan aplikasi kecerdasan buatan bisa memperlancar operasi sebuah kapal selam.

Amerika Serikat adalah negara pertama di dunia yang memproduksi kapal selam bertenaga nuklir pertama pada awal 1950-an, yakni USS Nautilus, atas prakarsa Ross Gunn dari Naval Research Laboratory pada 1939.

Pembangunan sebuah kapal selam nuklir bisa memakan waktu lebih dari 20 tahun, mulai dari sebuah ide menjadi produk jadi.

Kapal induk Liaoning, gelar latihan militer di Laut China Selatan.

“Kapal selam yang memiliki kecerdasan buatan bukan semata akan membuat Angkatan Laut China berjaya di samudera tapi juga jadi wawasan baru bagi penerapan teknologi ini ke level yang baru,” ungkap dia.

Min melanjutkan, kecerdasan buatan akan membantu dalam sistem dukungan keputusan yang bisa mengurangi beban kerja seorang komandan yang memimpin kapal selam.

Dalam perkembangan teknologi kapal selam, fungsi “otak” yang menggerakkan kapal selam itu ada ditangan dan berdasarkan keputusan seorang komandan, bukan dari mesin.

Akan tetapi, teknologi kecerdasan buatan memiliki keunggulan di mana mesin bisa belajar secara mandiri.

Dengan meniru cara kerja otak manusia, sistem kecerdasan buatan bisa memproses lebih banyak data dan keunggulan ini bisa amat berguna bagi
seorang komandan dalam mengoperasikan sebuah kapal selam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya