- Qumram
VIVA – Sejak bulan Januari lalu, WhatsApp sudah memberlakukan pembatasan jumlah pengiriman forward message. Director of Institute and Society Jerman, Wolfgang Schulz mengatakan langkah ini bisa memperlambat penyebaran pesan hoaks.
"Setahu saya memang memperlambat penyebaran berita bohong," kata Schulz di acara Kuliah Umum Mengatur Penggunaan Media Sosial, di Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.
Schulz juga mengatakan bahwa WhatsApp tentunya memiliki alasan untuk membuat kebijakan itu.
Salah satunya adalah Schulz meyakini WhatsApp tahu bagaimana pola pengguna menyebarkan berita hoaks itu.
"Perusahaan melihat (polanya) dan pola penyebarannya sudah diketahui," ujarnya.
Saat ini, WhatsApp membatasi forward message maksimal lima kali. Pembatasan ini awalnya dilakukan hanya di India sejak enam bulan lalu.
Di India sendiri kebijakan ini datang setelah penyebaran berita palsu menyebabkan kejadian pengeroyokan hingga menyebabkan korban jiwa.
Sebelum pembatasan forward maksimal lima kali itu, WhatsApp memiliki aturan forward pesan paling banyak dua puluh kali.
Pengumuman tersebut dilakukan di Jakarta saat sejumlah pimpinan WhatsApp berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Kominfo, Rudiantara. (ann)