Mengelola Karbondioksida

- Freepik
VIVA Tekno – Bayangkan saja di masa depan sabun yang dipakai sehari-hari ternyata terbuat dari polusi udara. Atau vodka dibuat dari emisi. Yang pasti, itu semua mungkin akan segera terjadi.
Seperti diketahui, dunia harus melenyapkan satu miliar ton CO2 sampai 2025 untuk mencapai persetujuan iklim Paris. Perusahaan Covestro dari Jerman mengaku bisa mengubah CO2 menjadi bahan baku yang bisa digunakan untuk apa saja.
Misalnya kasur, peralatan medis, kaos kaki, sepatu olah raga, kursi di mobil, pembungkus telefon, lapisan dinding, bahkan lapisan lantai.
Kedengarannya, sih, bagus. Tapi, apakah ini akan punya dampak serius dalam kadar CO2 kita? Dan bagaimanakah penampakan karbondioksida yang sudah didaur ulang?
Upaya penyimpanan karbondioksida sebetulnya sudah ada sejak beberapa dekade lalu. Pada 1970-an, perusahaan minyak yang menggunakan emisi untuk memompa CO2 ke dalam sumur untuk memperbaiki kualitas minyak.
Kita juga bisa mengubah gas polusi tersebut dan menempatkannya di dalam tanah dengan menggunakan teknologi Carbon Capture and Utilization atau CCU. Sekarang teknologi ini sedang naik daun.
Ilustrasi - Seorang karyawan terlihat di anjungan minyak yang dioperasikan oleh perusahaan Lukoil di ladang minyak Kravtsovskoye di Laut Baltik, Rusia.
- ANTARA/REUTERS/Vitaly Nevar