Siswa Sekolah Tunarungu Denpasar Laksanakan PTM

Ilustrasi sekolah.
Sumber :
  • VIVA/ Andrew Tito

VIVA –  Siswa difabel di Sekolah Tunarungu Sushrusa, Denpasar, Bali, mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak Senin (4/10).

"Pelaksanaan PTM ini merujuk pada Perwali Kota Denpasar tentang PTM terbatas," kata Kepala Sekolah Tunarungu Sushrusa, Ni Made Raka Witari di Denpasar, Bali, Selasa.

Siswa-siswa yang memiliki keterbatasan itu terlihat sangat bersemangat bersekolah setelah sekian lama menjalani pembelajaran secara daring.

PTM digelar dalam dua sesi yakni sesi pertama pada pukul 08.00 - 09.00 Wita dan sesi kedua pukul 10.00 - 11.00 Wita. Dalam seminggu, siswa datang ke sekolah sebanyak dua kali.

Ia menambahkan setiap satu sesi digelar satu jam dan satu minggu mereka sekolah dua kali, sambil jalan, PTM akan dievaluasi terus.

Dalam satu sesi jumlah siswa keseluruhan yang ikut PTM tidak lebih dari 26 siswa untuk semua jenjang dari PAUD, TK, SD dan SMP. Untuk satu kelas jumlah siswa yang mengikuti PTM sebanyak 4-5 orang.

Sementara untuk jumlah siswa di sekolah ini untuk jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP yakni 72 orang. "Sebanyak 40 persen siswa yang bersekolah di sini dibiayai oleh yayasan atau donatur sehingga tak membayar SPP," katanya.

Proses pembelajaran juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai dari wajib memakai masker, cek suhu tubuh, cuci tangan dan penggunaan hand sanitizer sebelum memasuki ruang kelas.

Orang tua salah satu siswa, Dewi Suarini menuturkan anaknya bahkan sudah bangun pukul 05.00 Wita padahal mendapat giliran sekolah pukul 10.00 Wita karena sang anak sudah tak sabar ingin bertemu temannya.

"Karena hari pertama, anak saya semangat sekali, jam 5 sudah bangun dan terus mengajak saya untuk berangkat ke sekolah," katanya.

Ia menambahkan mungkin kangen dengan teman-temannya, apalagi anak saya berkebutuhan khusus jadi sulit bersosialisasi dengan teman di rumah, sehingga dengan teman sesamanya lebih mudah.

Meskipun pembelajaran digelar selama satu jam, namun orang tua siswa menilai PTM ini lebih efektif karena siswa tunarungu ini agak kesulitan memahami materi yang disampaikan secara daring.

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Polres Metro Depok menangkap dua pelaku pembegalan terhadap siswa SMPN 2 Depok yang terjadi pada Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024