- Istimewa
VIVA – Tahun 2021 adalah tahun sibuk bagi Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni (ARM HA) IPB University. Baru saja menjejakkan kaki di awal Januari, gempa di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terjadi. ARM HA-IPB University terjun membantu melalui empat tahap operasi tanggap darurat bencana. Belum selesai fase tanggap darurat di Sulbar, banjir masif di Kalimantan Selatan melanda.
Seperti disampaikan Ketua ARM HA IPB University, Ir Ahmad Husein, pengurus dan relawan ARM harus memeras otak, berbagi energi untuk kedua bencana skala besar tersebut.
“Syukurlah, kerjasama erat dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) HA-IPB Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan, menjadikan semua beban menjadi lebih ringan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesibukan menangani situasi tanggap darurat bencana berlanjut saat banjir bandang berikut topan siklon Seroja melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Total ada empat operasi tanggap darurat yang ARM lakukan. Khusus NTT, inilah kali pertama ARM HA-IPB University masuk membantu di tahap pemulihan (recovery) melalui bantuan benih sayuran kepada 12 kelompok tani di Waingapu, Sumba Timur,” tuturnya.
Menurutnya, tahun 2021 menjadi momen penting karena ARM HA-IPB University resmi mendapatkan status yayasan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Status ini menjadi landasan hukum kuat bagi ARM untuk dapat berkiprah lebih baik dengan tetap berpegang teguh pada arahan DPP HA-IPB University sebagai organisasi induk yang melahirkannya.
“Di tahun 2021 ini pula gelombang penyebaran COVID-19 semakin menggila, khususnya di kurun Juni hingga Agustus. ARM HA-IPB University bahu-membahu bersama DPP HA menggalang hampir Rp 1,5 milyar untuk pengadaan 140 tabung oksigen, biaya refill, berikut perlengkapan, biaya makan, serta obat-obatan. Ini adalah cara teranggun alumni IPB University untuk merespon panggilan almamater mereka, yang tengah membutuhkan kontribusi para alumninya. Bersama DPP HA-IPB, ARM juga terlibat dalam penyediaan vaksinasi dosis lengkap buat 500 alumni,” jelasnya.
Akhir tahun 2021, lanjutnya, menjadi ujung yang sibuk dengan terjadinya erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. ARM HA-IPB University kembali terjun membantu dalam dua giat tanggap darurat hingga akhir Desember.
“Seperti biasa, animo alumni amat membanggakan dengan mengalirnya donasi demi membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, ARM HA-IPB University telah melaksanakan 15 operasi kemanusiaan (tanggap darurat dan pemulihan) di 6 provinsi, menjangkau 10.273 penerima manfaat.
“Angkanya meningkat 71,07 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 6.005 jiwa. Jika dijumlahkan sejak 2019, maka ARM HA-IPB University telah menjangkau 19.163 penerima manfaat,” imbuhnya.
Ia menambahkan, di luar giat operasi kemanusiaan, ARM HA-IPB University tak lupa memperkuat pilar organisasinya dengan menyelenggarakan Rapat Kerja ke-2 tahun 2021. ARM HA juga melakukan rekrutmen sekitar 50 Relawan Utama dan Sahabat ARM Angkatan II melalui Pelatihan Pengenalan Volunteering dan Dasar-Dasar Manajemen Bencana.
“Tahun 2022 telah di depan mata. Tiada harapan yang para pengurus serta relawan ARM HA-IPB University idamkan, kecuali bahwa Indonesia dijauhkan dari berbagai bencana dan krisis. Namun, jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, ARM HA-IPB University berusaha sekuat tenaga untuk hadir bagi mereka yang memerlukan bantuan, di manapun, kapanpun, dengan cara yang bermartabat,” pungkasnya. (ant)
