6 Doa Malam Hari yang Bisa Anda Amalkan, Hati Jadi Tenang

Ilustrasi berdoa.
Sumber :
  • Pixabay/ Hamsan

VIVA – Doa malam hari merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk dibaca saat malam hari. Mengamalkan doa malam hari juga baik dilakukan ketika ingin pergi tidur ataupun istrahat.  Dalam ajaran agama Islam, banyak amalan yang bisa dipanjatkan saat malam hari demi mendapatkan kebaikan setelah seharian beraktivitas. 

3 Amalan Ini Punya Pahala Setara dengan Haji dan Umrah

Membaca doa malam hari dan mengamalkannya setiap hari, ternyata bisa membuat malam hari Anda jauh lebih terasa aman, tenang dan tidak mudah gelisah. Doa malam hari ternyata sering kali diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.  

Niat puasa ganti Ramadhan

Photo :
  • wealthcare
Amalan Ringan Namun Pahala Besar di Bulan Ramadhan Menurut Syaikh Ali Jum’ah

Ustadz Alvin Nur Choironi pun mengisahkan sebuah doa ini. Dimana doa ini kerap dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika malam hari tiba. Karena sudah diajarkan serta diamalkan oleh Rasulullah SAW, maka baik bagi kita umat Muslim untuk mengikuti anjuran tersebut. 

Sebagai akhir dari segala aktivitas, ada baiknya orang Muslim untuk membaca doa malam hari ini agar bisa lebih mendekatkan diri pada sang pecipta, yakni Allah SWT. 

4 Golongan Manusia yang Haram Disentuh Api Neraka

Doa Malam Hari

Ilustrasi berdoa.

Photo :
  • U-Report

Berdoa bisa diamalkan kapan pun, saat malam hari contohnya. Terdapat banyak amalan yang bisa dibaca saat malam hari, khususnya doa sebelum tidur. Doa malam hari ternyata juga dilakukan oleh Rasulullah SAW.  Doa malam hari baik untuk diamalkan setelah sholat maupun sebelum pergi tidur.  Doa ini dipanjatkan demi mendapatkan perlindungan diri dan juga agar setiap umatnya bisa beserah diri dalam kondisi tersulit sekali pun. 

1. Doa Penutup Hari

(Allahummajal fi qalbi nuran, wa fi bashari nuran, wa fi sam’i nuran, wa an yasari nuran, wa fauqi nuran, wa tahti nuran, wa amami nuran, wa khalfi nuran, wa addhim li nuran)

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, di sisi kananku cahaya, di sisi kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, di depanku cahaya, di belakangku cahaya, dan agungkan cahaya untukku,” (HR Muslim).

2. Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas

Al-Falaq

qul a'?zu birabbil-falaq min syarri ma khalaq, 
wa min syarri gasiqin iza waqab 
wa min syarrin-naffasati fil-'uqad, wa min syarri ?asidin iza ?asad

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki,” (QS Al Falaq: 1-5).

An-Naas

 Qul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia,” (QS An-Naas: 1-6).


Al-Ikhlas

Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’,” (QS Al Ikhlas: 1-4).

3. Membaca Ayat Kursi

“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.” 

Arti ayat kursi:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Di dalam arti ayat kursi ini terdapat tiga macam tauhid, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid nama dan sifat Allah. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa, “Ayat kursi memiliki kedudukan yang sangat agung. Dalam hadis shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa ia merupakan ayat teragung yang terdapat dalam Al Qur’an.” (Tafsir Al Qur’an Al-‘Azhim).

4. Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah ayat 285

“Aamana rasuulu bimaa unzila ilaihi min rabbihii wal mu'minuun kullun aamana billaahi wamalaaaikatihii wakutubihii warusulihi laa nufarriqu baina ahadin min rusulihii wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufroonaka rabbanaa wa ilaikal mashiiir”

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa), "Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." 

Surat Al-Baqarah ayat 286

“Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat. Rabbanaa laa tuahidznaa in nasiiinaa auw akhtha'naa rabbanaa walaa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'ala ladziina min qablinaaa. Rabbanaa walaa tuhammilnaa maalaa thooqata lanaa bih. Wa'fu 'annaa waghfir lanaaa war hamnaa anta maulaanaa fanshurnaaa 'alal qoumil kaafiriin.”

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Selain beberapa doa malam hari di atas, ternyata  doa lain yang bisa dibaca ketika terbangun dari tidur pada tengah malam. 

5. Mengutip NU Online dari kitab karya Syekh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr, ada sebuah doa yang bisa dibaca, sebagai berikut:

Tulisan latin: 

"Lâ ilâha illa Anta subhânaka Allâhumma astaghfiruka lidzanbika wa as`aluka rahmataka. Allâhumma zidnî ‘ilman wa lâ taza’ qalbî ba’da idz hadaitani wa hab lî min ladunka rahmatan innaka anta al-wahhâb"

Artinya: 

"Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau ya Allah, aku meminta ampun atas dosa-dosaku, dan aku meminta rahmat-Mu. Ya Allah, tambahkan ilmu bagiku, jangan selewengkan hatiku sesudah Engkau memberinya hidayah, dan anugerahi aku rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Memberi Anugerah."

6. Dan, adapun doa malam hari yang terakhir yang bisa kamu jadikan amalan saat malam hari. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengutip hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dalam karya Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, ada doa malam hari saat terbangun dari tidur yang bisa dibaca.

Tulisan latin:

"Alhamdulillhil ladz ‘fn f jasad, wa radda ‘alayya rh, wa adzina l bi dzikrih.'

Artinya: 

"Segala puji bagi Allah yang telah menjaga kesehatan ragaku, mengembalikan nyawaku, dan mengizinkanku menyebut nama-Nya."

Demikian doa malam hari yang bisa kalian amalkan setiap malam, khususnya sebelum tidur.

Ilustrasi makam.

Benarkah Meninggal di Bulan Ramadhan Dijamin Masuk Surga? Ustaz Syafiq Basalamah Beri Penjelasan

Akankah mereka yang meninggal di bulan suci Ramadhan ini bisa mendapatkan jaminan surga-Nya? Terkait hal ini, Ustaz Syafiq Basalamah angkat bicara.

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2024