Webinar Literasi Digital: Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Ilustrasi digital.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini, Webinar Literasi Digital dari KemenkominfoSiberkreasi Palembang, 1 September 2022 –

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

VIVA Edukasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para siswa dan guru di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Kamis 1 September 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 5.263 orang. Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Webinar Literasi Digital: Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Photo :
  • Siberkreasi

Ini lantaran dari laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Kemenkominfo pun merespons makin meningkatnya pengguna internet di Indonesia dengan melaksanakan program literasi digital nasional dalam webinar yang kali ini mengangkat tema “Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini.”

OJK Ingatkan Emak-emak Hati-hati Terjerat Rentenir: Bunganya Luar Biasa Mencekik Leher

Di mana kegiatan ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Diawali dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital.

“Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Sabtu (3/9).

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menyatakan jika Pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkat teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh atau PJJ diterapkan. Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi digital.

“Program literasi digital nasional ini akan terus dilaksanakan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali. Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat dari agenda transformasi digital nasional. Mari bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” ucap Menkominfo Jhonny G. Plate.

Dalam webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan ini, tampil sebagai narasumber pertama yakni Zulfan Arif yang merupakan seorang Content Writer dan penerjemah yang membawakan materi Budaya Digital.

Zulfan Arif dalam pemaparannya menyebutkan untuk menjadi kreatif di ruang digital dengan cara mengamati, meniru, dan memodifikasi. Ia pun memberikan tips dalam bersikap kreatif yaitu proaktif yakni aktif dalam mencari referensi, terbuka yang berarti siap dalam menerima hal baru, bertindak dari diri sendiri, santun yang bermakna tidak boleh menyakiti dan merugikan orang lain.

Zulfan pun mengajak para peserta webinar untuk membuat konten positif di ruang digital. “Buatlah konten positif di ruang digital yang mengandung hal positif seperti inspiratif, edukatif, informatif, dan menghibur. Ruang digital adalah ruang tanpa batas yang dihuni oleh seluruh penduduk atau warga pribumi. Maka dari itu utamakanlah sikap Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam bermedia digital,” jelasnya.

Tampil sebagai narasumber kedua, Anang Dwi Santoso yang merupakan Dosen Universitas Sriwijaya, membawakan materi Etika Digital. Ia menjelaskan jika kompetensi literasi digital yang terkait dengan etiket atau etika berinternet yaitu mengakses, menyeleksi, memahami, memproduksi, memverifikasi berita yang ada di dunia digital, berpartisipasi dalam membangun refleksi sosial, serta berkolaborasi dengan nyaman di platform digital.

Selain itu ia pun memaparkan tindakan etis yang dilakukan apabila mendapati konten negatif, yakni menganalisis konten negatif itu, memverifikasi konten negatif, serta memproduksi konten positif dalam kehidupan sehari-hari.

“Literasi digital berguna untuk membantu masyarakat dalam berpikir kritis dalam melawan konten negatif yang tersebar luas di platform media sosial,” ungkap Anang.

Sedangkan pemateri terakhir dalam webinar ini yakni Juju Onyols yang merupakan seorang Content Creator dan Key Opinion Leader (KOL), tampil membawakan materi Cakap Digital. Menurutnya di era sekarang ini anak muda harus memanfaatkan semangatnya untuk membuat konten-konten yang positif.

Di mana konten itu harus menginspirasi, bermanfaat, menghibur, edukatif, serta memiliki pesan moral. Ia pun mencontohkan langkah membuat konten, yakni tentukan terlebih dahulu jenis konten, mulai temukan ide, action, editing, lalu upload di sosmed. Dalam webinar ini juga tampil sebagai Keynote Speaker, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, H Ahmad Zulinto. Di akhir sesi webinar, peserta diberi kesempatan menyampaikan beberapa pertanyaan yang dijawab secara langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya