2 Kali Menang, Timnas Indonesia U-22 Belum Sempurna

Skuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dhana Kencana

VIVA.co.id – Tim nasional Indonesia U-22 telah melakoni tiga pertandingan di Grup B SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Total tujuh poin yang mereka kumpulkan.

Ngeri, Timnas Indonesia U-22 Diadu Dua Raksasa Sepakbola Dunia

Meskipun begitu, tiket menuju semifinal belum pasti mereka raih. Persaingan dengan Vietnam dan Thailand masih berlangsung sengit.

Vietnam saat ini menjadi pemuncak klasemen dengan raihan sembilan poin. Skuat asuhan Nguyen Huu Thang belum sekalipun merasakan hasil minor di ajang ini.

Bahagianya Persib Ada Kipernya yang Main di Timnas Indonesia U-22

Sedangkan Thailand terus menempel ketat Timnas U-22. Berada di peringkat ketiga, tim besutan Worrawoot Srimaka memiliki poin dan selisih gol yang sama dengan Garuda Muda.

Timnas U-22 memulai aksi di SEA Games 2017 dengan menahan imbang Thailand dengan skor 1-1. Kemudian mereka menang menang tiga gol tanpa balas melawan Filipina, dan 1-0 atas Timor Leste.

Shin Tae-yong Masih Belum Puas

Mengandalkan skema 4-3-3, skuat asuhan Luis Milla Aspas dinilai belum sempurna. Pemain yang beroperasi di sisi sayap kanan dan kiri tidak optimal mengirim umpan kepada ujung tombak.

"Menempatkan Marinus (Manewar) dan Ezra (Walian) yang punya postur tinggi, harusnya dua flank punya kinerja lebih bagus. Karena mereka yang bisa melayani Marinus dan Ezra," kata mantan pemain Timnas Indonesia, Supriyono Prima, kepada VIVA.co.id, Minggu 20 Agustus 2017.

Sorotan Supriyono itu nampaknya menjadi sumber kegelisahan Milla. Karena dalam tiga pertandingan, dia selalu merotasi pemain sayap. Melawan Thailand, Osvaldo Haay dan Febri Hariyadi jadi pilihan.

Di laga selanjutnya melawan Filipina, juru taktik asal Spanyol itu gantian menurunkan Saddil Ramdani dan Yabes Roni. Melawan Timor Leste, Milla kembali memainkan Osvaldo dan Febri sejak menit awal.

Menurut Supriyono, pemain yang biasa beroperasi di sisi sayap Timnas U-22 saat ini masih terlalu menonjolkan sisi individu. Febri dan Saddil memang punya kualitas mumpuni, tetapi setorannya kepada ujung tombak masih minim.

"Saddil okelah individunya, tapi dia harus pikirkan ujung tombak kita. Febri juga harus tahu kapan dribel, penetrasi, atau memberi umpan," jelasnya.

Melihat permainan Garuda Muda sejauh ini, Supriyono melihat belum adanya konsep bermain yang baik. Karena dalam sepakbola modern sekarang ini, kolektivitas jauh lebih penting ketimbang individu.

Selanjutnya.. Kehilangan Pemain Penting dalam Kondisi Genting

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae yong.

Manajer Timnas Sesuaikan Visi dengan Shin Tae-yong di SEA Games 2021

Manajer akan menyelaraskan visi dengan sang pelatih demi menunaikan target medali emas di SEA Games 2021 dari PSSI

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2021