Sumber :
- Dokumen Pribadi
VIVAlife
- Penyanyi lawas Ikang Fawzi menjawab soal tudingan mencuri start kampanye yang dituduhkan oleh Ari Haryanto, Humas Panwaslu Kabupaten Bandung baru-baru ini. Ikang Fawzi merasa dijebak dan tak melakukan pelanggaran kampanye.
"Saya merasa tidak berbuat melanggar jadwal kampanye pemilu dengan sengaja. Saat itu saya hanya menjalani profesinya sebagai penyanyi yang diundang secara khusus untuk sebuah hajatan sunatan," ujar Ikang Fawzi kepada VIVAlife , Rabu 19 Februari 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Saya merasa tidak berbuat melanggar jadwal kampanye pemilu dengan sengaja. Saat itu saya hanya menjalani profesinya sebagai penyanyi yang diundang secara khusus untuk sebuah hajatan sunatan," ujar Ikang Fawzi kepada VIVAlife , Rabu 19 Februari 2014.
Ikang pun geram dengan sikap Ari Haryanto selaku Humas Panwaslu yang melaporkannya. Ikang merasa ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya sebagai calon legislatif DPR.
"Kami sebagai artis yang berpolitik, kehadiran kami-kami ini sepertinya hampir selalu dianggap sebagai ancaman. Rezim pileg suara terbanyak membuat popularitas artis disukai sekaligus dibenci oleh yang merasa terancam," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Panwaslu Kabupaten Bandung, Joko Pramono, menyatakan, sudah mendengarkan semua pernyataan Ikang. Menurut dia, Ikang Fawzi tidak melakukan pelanggaran kampanye terselubung dan diduga ada unsur penjebakan oleh pihak tertentu.
"Jadi, saya bersama anggota lainnya akan melakukan rapat pleno untuk memastikan kebenarannya," kata Joko.
Sementara itu, istri Ikang Fawzi, Marissa Haque, akan melaporkan Ari Haryanto selaku Panwaslu yang tidak menjalankan profesinya atas kasus tersebut kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Ia pun berharap kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi panwaslu-panwaslu lainnya jangan sampai melaporkan caleg tanpa adanya bukti kampanye terselubung. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ikang pun geram dengan sikap Ari Haryanto selaku Humas Panwaslu yang melaporkannya. Ikang merasa ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya sebagai calon legislatif DPR.
