50 Desainer Siap Ramaikan JFFF 2018

Pembukaan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2018.
Sumber :
  • VIVA/Bimo Aria Fundrika

VIVA – Untuk ke-15 kalinya, Jakarta Fashion & Food Festival 2018 akan kembali digelar Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebagai salah satu kiblat fesyen Tanah Air, tahun ini JFFF 2018 akan menghadirkan 50 desainer ternama Indonesia, beberapa di antaranya ialah Eddy Betty, Jenahara, Marga Alam, dan Mel Ahyar.

Gaya ala Madonna dan Mick Jagger Bangkit di JFFF 2019

Tahun ini, rangkaian fashion show akan digelar di dua tempat, yakni di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading dimulai pada 19-26 April 2018 dan fashion show di The Forum, Mal Kelapa Gading 3 pada 20-29 April 2018.  

"Fashion Festival ini difokuskan untuk menjadi wadah kreativitas dan inovasi para pelaku industri fesyen, akan menghadirkan peragaan busana para desainer Tanah Air dalam ragam presentasi tren terkini dengan sentuhan budaya dan tradisi Nusantara," ucap Chairman JFFF, Soegianto Nagaria pada saat pembukaan JFFF 2018 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 7 April 2018.

Puas Banget Pesta Kuliner Nusantara di Kampoeng Tempoe Doeloe

Salah satu yang berbeda dari Fashion Festival 2018, menurut Soegianto, penampilan peragaan busana pembuka di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading bertajuk ‘On Fleek’. Peragaan ini, lanjut Soegianto, untuk merepresentasikan tren kekinian melalui mini show tiga desainer muda berbakat pada 19 April, yaitu Albert Yannar, Patrick Owen, dan Yosafat Dwi Kurniawan.

"Selain itu, akan ada Fashion Village dengan aneka ragam kekayaan budaya yang diterjemahkan secara kreatif dalam berbagai produk lokal berkualitas internasional dalam konsep bazar trade show," kata dia.

Jakarta Fashion and Food Festival Digelar untuk Ke-16 Kalinya

Ia menambahkan, pada kesempatan ini juga akan ada ajang penyaluran bakat serta penghargaan dalam bidang mode yaitu Gading Model Search (GMS), GMS Kids, Next Young Promising Designers (NYPD), dan Fashion Icon Awards (FIA).

"Semoga saja program ini menjadi program yang konsisten untuk melestarikan dan mengembangkan nilai budaya serta kekuatan perekonomian Indonesia melalui industri mode dan kuliner berbasis budaya," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya