- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA – Karya Leonardo Da Vinci telah menginspirasi desainer Ronauli Liu dalam peragaan busana bertema Leonardo yang digelar di Altitude, The Plaza, Jakarta Pusat.
Ronauli mendapat inspirasi dari warna karya Leonardo serta warna-warna dari wanita dan obyek lukisan sang maestro di masa tersebut. Seperti pelukis yang lihai mencampur berbagai warna dalam satu kanvas untuk menciptakan karya seni romantis, Ronauli Liu mengambil ide tersebut dan menginterpretasikannya untuk koleksi busananya kali ini.
Kombinasi bahan satu dengan lainnya dalam warna-warna alami untuk menciptakan harmoni keindahan dengan bahan-bahan berdetail rumit. Dari koleksi Leonardo ini, Ronauli menggunakan warna emas, putih, hijau mint, merah cherry, merah rubi, hitam, icy blue, hijau emerald, dengan jenis bahan seperti Jacquard, tule, satin.
Sama seperti koleksi-koleksi sebelumnya, Ronauli juga tetap fokus membuat pakaian yang tak membatasi gerakan penggunanya, sebuah pakaian yang cocok untuk wanita modern saat ini.
Dari koleksi-koleksi yang ditampilkan, terlihat bahwa karya Ronauli kali ini memiliki detil sulam yang juga terinspirasi dari sentuhan Baroque-Rococo. Belum lagi warna warna brokat yang tegas dan sulam di atas warna netral atau kontras dari Jacquard dan brokat Prancis yang tentunya sangat cocok untuk acara mewah baik di siang atau malam hari.
Selain koleksi Leonardo, Ronauli juga meluncurkan koleksi Fall -Winter 2018-2019 dari Xalvar, sebuah lini dari Ronauli yang menjadi contoh pakaian serbaguna yang diterjemahkan dalam bentuk temuan mode dari Ronauli.
Dalam koleksi bertema Rock 'N Royals ini, Ronauli menghadirkan koleksi-koleksi yang terinspirasi dari bintang rock abad ke-20. Menyeimbangkan gaya hidup dan profesionalitas di bawah panggung dan tampilan memukau di atas panggung, Ronauli membuat desain urban dan berjiwa muda.
Terbuat dari bahan-bahan seperti kulit sintetis, denim, wol, katun, yang nyaman digunakan untuk keseharian, Xalvar memadukannya dengan cara-cara modern, seperti kulit sintetis dengan tweed untuk keluar dari paradigma konservatif kedua bahan itu. Namun berhasil menciptakan keseimbangan antara kenyamanan sekaligus aspek nyata dari gaya musik yang memperlihatkan pemberontakan, tegas, dan mencolok.
