Percantik Hunian dengan Tanaman Rumahan, Kokedama

Tanaman Kokedama
Sumber :
  • VIVA/ Sadam Maulana/ Palembang

VIVA – Negara Jepang kembali mempopulerkan seni merangkai bunga, namanya Kokedama. Tanaman yang dirangkai dari berbagai jenis bunga dan rumput-rumputan itu merupakan metode unik terbaru, setelah Ikedama yang meluas hingga ke seluruh dunia.

10 Tanaman yang Bisa Mengurangi Polusi Udara di Rumah

Populasi Kokedama menjadi perbincangan hangat hingga ke penjuru nusantara dan dijual dengan harga terjangkau. Di Palembang, Sumatera Selatan, tanaman Kokedama mulai diperkenalkan ke masyarakat secara luas.

Beberapa alumni pertanian terinspirasi untuk mengembangkan Kokedama sebagai upaya penyelamatan bumi dari pemanasan global atau yang dikenal dengan konsep go green.

Sosok Mang Uprit, Pria yang Marah Edelweiss Rawa di Ranca Upas Hancur Digilas Trail

Tanaman Kokedama

Salah satunya Agam, alumni Fakultas Pertanian Univesitas Sriwijaya. Melalui Kokedama, Agam ingin menawarkan ke masyarakat alternatif tanaman rumahan yang unik. Tanaman ini ternyata mendapat respon positif dari masyarakat.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Lepas Ekspor Tanaman Hias

"Dengan Kokedama kami ingin memberikan alternatif sentuhan penghijauan pada skala rumahan. Kokedama dapat dijadikan sebagai hiasan, giveaway, bahkan penerapan go green dalam skala kecil," ungkap Agam, pembuat Kokedama di Palembang.

Biasanya, Agam bersama rekan-rekannya membuka stand dan menjajakan Kokedama di tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Seperti kemarin, Minggu 13 Mei 2018, mereka menawarkan Kokedama di kawasan Kambang Iwak.

"Inovasi baru ini cukup diminati masyarakat, banyak yang suka. Apalagi ada motif mata, makin menarik minat yang lihat," ujar Agam.

Menurut Agam, metode perawatan Kokedama cukup simpel. Pemilik Kokedama tidak perlu repot-repot dan hanya perlu menyediakan air dengan kadar yang cukup untuk menyiram tanaman.

"Tanaman ini ada dua jenis, sekulen dan standar. Kalau standar tanamannya kayak bunga dan daun hias. Untuk sekulen ya dari jenis sekulen," ungkap Agam.

Selain Agam, beberapa temannya juga turut mengembangkan Kokedama. Dalam sisi bisnis, pengembangan Kokedama dianggap cukup menguntungkan karena tingginya minat masyarakat.

"Kalau kita jual harganya beragam, tergantung dari bentuk, ukuran, diameter bola dan jenis bunganya. Paling penting medianya berasal dari sekam, tanah, pupuk kandang, yang dilapisi lumut atau sabut kelapa. Harganya mulai dari Rp25.000-Rp45.000," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya