Jangan Minder Masih Tinggal di Rumah Mertua

Ilustrasi rumah/hunian.
Sumber :
  • Freepik/xb100

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia dinilai akan makin sulit memiliki rumah karena harganya setiap tahun terus mengalami kenaikan.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Selain itu kenaikan harga tanah yang menjadi pokok sektor perumahan bisa membuat generasi muda semakin sulit membeli rumah sendiri.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan bahwa harga rumah memang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

Penyebab harga rumah selalu naik di antaranya adalah terjadinya inflasi, ketersediaan tanah yang tak pernah bertambah, sementara jumlah penduduk terus bertambah dan kenaikan harga bahan bangunan.

"Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index, indeks harga rumah dalam 3 tahun terakhir meningkat 10 persen. Walaupun sempat mengalami perlambatan akibat pandemi di tahun 2020-2021, tapi tren peningkatan harga kembali berlanjut di tahun 2022 dengan kenaikan 5 persen secara tahunan," kata dia, Rabu, 13 Juli 2022.

Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

Rumah.com Indonesia Property Market Index juga mengungkap bahwa tingkat kenaikan harga terjadi lebih besar lagi di area Jabodetabek di mana kenaikan harga mencapai 11,5 persen di Tangerang Selatan, 24,5 persen di Kabupaten Tangerang, 8,5 persen di Kabupaten Bogor, dan 7,5 persen di Kota Depok.

Salah satu contoh tingkat kenaikan harga yang lebih besar di wilayah Jabodetabek adalah area Cinere di Kota Depok di mana saat ini harga rumah tapak mencapai Rp13,276,000 per meter persegi.

Dalam dua tahun ke depan diperkirakan harganya bisa mengalami kenaikan dalam kisaran Rp15 jutaan per meter persegi atau harga rumah yang tadinya sebesar Rp700 juta bisa naik Rp100 jutaan dalam waktu dua tahun.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, angka backlog kepemilikan perumahan mencapai 12,75 juta di mana angka tersebut belum termasuk pertumbuhan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 700 ribu hingga 800 ribu per tahunnya.

"Sebagai salah satu solusi, pemerintah telah menawarkan skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP sebagai dukungan likuiditas pembiayaan bagi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," kata Marine.

Sebanyak 178.728 unit rumah subsidi berhasil disalurkan sepanjang tahun ini dengan peningkatan jumlah dan nilai subsidi setiap tahunnya.

Namun, program di hilir melalui subsidi angsuran rumah ini idealnya diiringi juga dengan berbagai kebijakan dan program lain di hulu agar pemerintah bisa menyediakan hunian lebih menyeluruh.

Selain itu, besarnya subsidi angsuran KPR melalui program FLPP yang jika dirata-rata mencapai Rp110 juta per transaksi adalah angka yang cukup besar jika dibanding harga rumah subsidi yang maksimal senilai Rp160 juta.

Besarnya subsidi angsuran ini tidak lepas dari tingginya suku bunga KPR di Indonesia dibanding negara lain. Selain program di hilir seperti subsidi angsuran dalam program FLPP, idealnya kebijakan di hulu juga mendapat perhatian.

“Tingginya harga lahan perlu intervensi dari pemerintah baik secara langsung dengan menyediakan hak guna lahan, atau pun bentuk intervensi lain terhadap penyediaan lahan," ungkap Marine.

Pemerintah juga perlu menegaskan kembali tentang payung hukum yang dapat memberi rasa aman, preferensi dan insentif terhadap perumahan vertikal atau rumah susun.

Temuan Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2022, mengungkap bahwa hanya ada 2 persen responden yang menjadikan apartemen sebagai pilihan utama ketika mempertimbangkan untuk membeli hunian dalam waktu satu tahun ke depan.

Rendahnya minat responden tidak mempertimbangkan untuk membeli apartemen disebabkan dua alasan utama yaitu pertama nilai lebih untuk harga yang sama dengan membeli rumah tapak dan alasan kedua adalah ketidaksukaan tinggal di gedung bertingkat tinggi.

Kendati demikian, Marine memberikan semangat bagi keluarga muda yang masih tinggal dengan orangtua atau pun mertua agar tidak usah berkecil hati.

Sebab, bisa menjadi penghematan sekaligus langkah awal memiliki rumah sendiri dan memberi kesempatan untuk lebih memahami area-area yang menjadi incaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya