Ada Aturan Unik Potong Sapi di Lombok, Begini Kisahnya

Potong sapi di Lombok
Sumber :
  • VIVA/ Rintan Puspitasari

VIVA – Lombok, Nusa Tenggara Barat kembali diguncang gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR), Minggu malam, 19 Agustus 2018 dengan pusat gempa berada di timur laut Lombok Timur.

Terkuak! SYL Kurban 12 Ekor Sapi, Pakai Duit Kementan Rp360 Juta

Bahkan, hingga pagi ini, gempa masih bisa dirasakan di Lombok. Meski kantor pemerintahan terlihat aktif, di mana mereka memanfaatkan ruang terbuka untuk bekerja, banyak sekolah yang diliburkan pada hari ini, Senin, 20 Agustus 2018.

Gempa di Lombok sendiri sudah terjadi sejak 29 Juli 2018 dengan intensitas bervariasi. Tak hanya cerita duka yang terselip di antara warga korban gempa. Mereka yang ada di lokasi pengungsian juga berusaha menghibur diri agar tak stres dengan aktivitas gempa bumi.

Jelang Idul Fitri, Pemkab Purwakarta Siapkan Vaksin untuk Atasi Wabah PMK

Hal tersebut seperti diceritakan Sutaryo, Komandan Posko ACT yang dijumpai usai penyerahan bantuan dari Shopee untuk korban gempa di Lombok. Sutaryo yang terjun langsung ke lapangan dan melihat bagaimana aktivitas masyarakat, memiliki banyak cerita unik. Salah satunya tentang seekor sapi.

Sebagai bentuk apresiasi atas peran warga yang telah aktif untuk memasak di dapur umum, pihak ACT dalam rangka memperingati kemerdekaan RI ke 73 mengadakan lomba untuk pengelola dapur umum yang dianggap paling baik akan diberi hadiah sapi yang sudah dipotong.

3.000 Ekor Sapi Hidup Impor Masuk RI untuk Ramadhan dan Lebaran

Perlu diketahui, menurut adat di daerah tertentu dari Lombok, memotong sapi memang hanya bisa dilakukan jika ada hajatan besar.

Seperti desa Bayan, Lombok Utara. Di wilayah ini terdapat tradisi penyembelihan sapi biasa dilakukan saat ada acara besar, seperti pernikahan. Terlebih disebutkan juga ada larangan menyembelih sapi di hari Jumat, dimana kebetulan hari kemerdekaan RI tahun ini juga tepat di hari Jumat.

"Ada yang bilang potong sapi enggak boleh di hari Jumat, secara adat enggak boleh. Di daerah Kayangan juga. Tapi uniknya ada juga yang memanfaatkan momen memotong sapi ini menjadi aqiqah si bayi. Jadi ini memanfaatkan momen keramaian tanpa biaya," ujarnya saat ditemui di posko ACT Lombok, Nusa Tenggara Barat.

ACT sendiri hingga saat ini telah membangun 97 posko, dengan posko dapur umum sebanyak 44 posko yang tersebar di berbagai wilayah Lombok, dengan kapasitas menyalurkan makanan 300 hingga 500 porsi per hari di wilayah sekitarnya.  

Meski demikian, kebutuhan akan terpal, air bersih juga masih sangat diperlukan, mengingat hampir seluruh masyarakat Lombok masih lebih memilih tinggal di tanah lapang karena aktivitas gempa yang masih cukup intens.

"Air bersih layak minum masih sangat dibutuhkan. Pengungsi di wilayah Gangga dan Sambelia bahkan harus berjalan 5 kilometer untuk mendapat air bersih," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya