Setelah 40 Tahun, Teater Koma Pentaskan Lagi 'J.J Sampah-sampah Kota'

Teater Koma Lakon J.J Sampah-sampah Kota
Sumber :
  • Official Teater Koma

VIVA – Menemukan kejujuran dan keadilan hari-hari ini tentu bukanlah hal yang mudah. Terlebih ketika ketidakadilan dan ketidakjujuran begitu mudah ditemui di sudut-sudut kota. 

Teater Koma Persembahkan Gemintang, Kisah Cinta di Negeri Tanpa Cinta

Lakon J.J Sampah-Sampah Kota yang diproduksi oleh Teater Koma ini merupakan salah satu contoh, bahwa kejujuran terkadang justru di tempat-tempat kumuh ibu kota. Lakon ini berkisah tentang sepasang suami istri bernama Jian dan Juhro yang hidup di sebuah gubuk di kolong jembatan. 

Jian bekerja sebagai kuli pengangkut sampah. Ia digaji harian dan tidak punya jaminan masa depan. Meski begitu dia tetap bekerja dengan jujur, rajin, giat dan gembira.ersama Juhro, yang tengah hamil tua, dia hidup bahagia. Semua ini tak lepas dari pengawasan Mandor Kepala dan tiga mandor bawahannya, Tiga Pemutus.

Gemintang, di Mana Manusia Lupakan Ilmu Pengetahuan

Mereka ingin melihat sampai sejauh mana kejujuran Jian bisa dipertahankan. Suatu hari, Para Pemutus menjatuhkan tas berisi uang yang amat banyak di sekitar tempat Jian bekerja. Jian panik. Apa yang sebaiknya dia lakukan? 

Keseluruhan kisah ini akan ditampilkan  dipentaskan pada 8-17 November 2019 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Lakon ini sebenarnya telah ditulis oleh N. Riantiarno dan telah dipentaskan oleh Teater Koma pada 1979. 

Lakon Warisan, yang Tersisa Hanya Utang dan Korupsi

Setelah 40 tahun berlalu, Teater Koma kembali mementaskan lakon ini dengan arahan Rangga Riantiarno yang berperan sebagai sutradara. Ini merupakan kali kedua penyutradaraannya di Teater Koma setelah Antigoneo pada 2011 yang lalu. Rangga Riantiarno, mengatakan mementaskan kembali lakon yang sudah dipentaskan puluhan tahun lalu di era sekarang bukanlah hal yang mudah. 

“Saya memilih untuk mementaskan kembali lakon ini karena kisah para pemegang kekuasaan mempermainkan orang-orang kecil nyatanya, dan ironisnya tidak lekang oleh waktu," ungkap Rangga saat konferensi pers, di kawasan Bintaro, Tanggerang Selatan, Selasa, 29 Oktober 2019

Rangga mengatakan, bahwa kisah kemiskinan dan pemegang kekuasan akan selalu terjadi dan terus berulang. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh  dunia. 

"Memang 40 tahun lalu waktu yang cukup lama untuk kembali mementaskan lakon ini dan para pemainnya tentu berbeda. Ada tokoh- tokoh yang dulu diperankan pria, kini dimainkan wanita," kata Rangga.

Multimedia juga jadi elemen baru dalam pementasan kali ini, karena ada satu tokoh yang hanya dimunculkan via multimedia, Menariknya, tokoh ini akan berinteraksi dengan tokoh lain, bahkan bernyanyi.

Pementasan J.J Sampah-Sampah Kota kali ini didukung oleh aktor-aktor kawakan seperti Idries Pulungan, Budi Ros, Daisy Lantang, Ratna Ully, Ohan Adiputra, Tuti Hartati, Ade Firman Hakim, Raheli Dharmawan, Toni Tokim, Hengky Gunawan, Angga Yasti, Suntea Sisca, Bayu Dharmawan, Andhini Puteri Lestari, Sekar Dewantari, Febri Siregar, Dana Hassan, Radhen Darwin, Palka Kojansow, Pandu Pangestu, Zulfi Ramdoni, dan masih banyak lagi. 

Produksi ke-159 Teater Koma dengan lakon J.J Sampah-Sampah Kota akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki setiap hari, 8 - 17 November 2019, pukul 19.30 WIB kecuali hari Minggu, 10 dan 17 November 2019, pukul 13.30 WIB.  

Pembukaan Pekan Teater Nasional 2018.

Yuk, Nonton Pekan Teater Nasional 2018!

Bakal menampilkan belasan grup teater dari berbagai kota di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2018