Gabung Social Commerce Bisa Jadi Solusi Keuangan di Masa Pandemi

Ilustrasi keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pandemi virus corona telah mengubah banyak kebiasaan manusia. Salah satunya kita lebih banyak berinteraksi secara online. Mulai dari bekerja, bersosialisasi, hingga berbelanja.

Sebenarnya, hal ini bisa dijadikan kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan, terlebih buat kamu yang turut terdampak pandemi ini.

Baca Juga: WHO: Virus Corona Akan Hilang Lebih Cepat dari Flu Spanyol 1918

CEO The Shonet Indonesia (Theshonet.com), Elisabeth Kurniawan, menjelaskan salah satu cara untuk menggerakan perekonomian nasional bisa dilakukan melalui transaksi digital. Oleh karena itu, bergabung dengan social commerce bisa menjadi pilihan.

"Konsumen akan mendapatkan komisi setiap kali berhasil membuat temannya (referral) membeli produk yang ada di koleksinya. Koleksi atau produk yang dibagikan konsumen ke teman-teman mereka adalah koleksi produk resmi dari brand-brand yang sudah bergabung menjadi merchant," ujarnya saat peluncuran social commerce fashion and beauty Theshonet.com, lewat rilis yang diterima VIVA, Selasa, 25 Agustus 2020.

Menurut Elisabeth, kita bisa menggunakan program afiliasi untuk menggerakan ekosistem social commerce. Sebagai contoh, jika Kamu mengajak orang jadi anggota (member) kemudian orang itu berbelanja di social commerce tersebut, maka kamu akan mendapat komisi.

"Bahkan komisi penjualan tersebut bisa langsung diuangkan. Sehingga semakin banyak yang diajak untuk berbelanja, tentunya komisi yang diterima akan semakin banyak," lanjut dia.

Lebih jauh, Elisabeth menjelaskan, cara ini bisa menjadi solusi untuk bertahan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19, karena mobilitas masyarakat menjadi terbatas. Jika didukung dengan konsep milenial, Elisabeth optimis cara ini dapat mendukung brand lokal.

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

"Jadi, di masa pandemi ini kita bersama-sama bisa meningkatkan perekonomian digital. Semakin banyak yang bergabung, akan semakin memberdayakan UMKM untuk tumbuh," kata Elisabeth Kurniawan.

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Sri Mulyani mengatakan bahwa nasib serupa juga dialami oleh sederetan mata uang dari negara-negara lain, termasuk negara anggota G20.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024