Ustaz Adi Hidayat: Adopsi Spirit Doll Sama Seperti Merawat Jin

Furi Harun dan Spirit Doll
Sumber :
  • Instagram @furiharun

VIVA – Belakangan ini masyarakat tanah air dihebohkan dengan fenomena spirit doll yang ramai di kalangan artis. Ramainya terkait dengan spirit doll di masyarakat membuat Ustaz Adi Hidayat angkat bicara.

PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

Dalam tayangan YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi menjelaskan mengenai spirit doll dalam pandangan Islam. Diungkap oleh Ustaz Adi, spirit doll sendiri didefinisikan sebagai boneka yang dimaknai di dalamnya ada arwah tertentu yang dirawat dipelihara sesuai dengan persepsi orang yang merawatnya atau mengadopsinya. Baik dipahami sebagai diadopsi anak atau pasangan, intinya boneka yang dipahami mengandung arwah yang dirawat.

Lebih lanjut, berbicara mengenai arwah sendiri, diungkap Ustaz Adi Hidayat dalam Islam sendiri tidak mengenal adanya ruh gentayangan yang hinggap di benda tertentu.

Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

"Dalam Islam tidak mengenal ruh gentayangan yang ada kumpul semua di alam barzah yang menyelesaikan persoalan alam kubur dulu.  Kita tidak mengenal roh yang gentayangan misalnya dalam konteks dia hinggap di benda tertentu ke benda ini ke benda ini," kata Ustaz Adi Hidayat.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa tidak ditemukan referensi dalam Islam mengenai ruh yang gentayangan yang hinggap di boneka lantaran belum menyelesaikan tugasnya di dunia. Ustaz Adi juga mengungkap bahwa bukan keyakinan Islam yang mempercayai tentang hal tersebut.

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Ustaz Adi Hidayat Lc., Ma.

Photo :
  • U-Report

"Tidak ada satu pun referensi di dalam keislaman yang mengatakan bahwa (di antara) ruh itu setelah meninggal, ada yang gentayangan dan misalnya hinggap di boneka dan sebagainya tidak ada. Jadi kita tidak mengenal ruh itu belum menyelesaikan tugasnya sehingga dia harus hinggap di boneka tertentu gentayangan mencari inang dalam bentuk boneka itu bukan keyakinan dalam Islam."

Ustaz Adi menjelaskan berdasarkan Al Quran, bahwa jin yang justru mengambil peran seakan-akan jin tersebut merupakan ruh dari seseorang yang kemudian bisa datang melalui perantara manusia tertentu seperti dukun atau paranormal.

"Itu disinggung di Al Quran dalam surat 72 ayat ke 6. Sebagian manusia yang bersekutu dengan jin meminta perlindungan, berkomitmen sesuatu, kasus pesugihan. Itu enggak nambah apa-apa kecuali kerugian," kata Ustaz Adi Hidayat.

Mereka yang menyakini adanya arwah atau ruh dalam boneka itu merupakan bentuk penyimpangan dalam Islam. Sebab, dalam Islam tidak memahami demikian.

"Jika dipahami di boneka itu ada arwah dan sebagainya dalam Islam itu penyimpangan artinya menyimpang dari ketentuan Islam. Islam tidak memahami demikian yang ada jadi (ada) jin yang dipaksakan hadir di dalam boneka itu yang dipahami adalah arwah yang hinggap di dalamnya," kata Ustaz Adi.

Ustaz Adi juga menambahkan jika ada orang yang memelihara orang yang memelihara boneka itu kemudian diperlakukan seperti layaknya manusia, hal itu sama saja seperti merawat jin.

"Kalau ada orang yang memelihara boneka istilah sekarang diadopsi kemudian ada arwahnya diberikan kelengkapan seperti manusia, dipakaikan sesuatu, diperlakukan seperti manusia itu sama seperti merawat jin di dalamnya, itu penyimpangan," kata Ustaz Adi.

Jika tindakan itu diteruskan kata Ustaz Adi akan menjadi perkongsian di dalamnya. Yang meminta sesuatu  dengan harapan sesuatu ada harapan kebahagiaan ada harapan meningkat lagi sukses jadi pesugihan, ada komitmen kasih sesuatu itu bisa menjadi syirik.

Contoh spirit doll, bukan bayi sungguhan

Photo :
  • U-Report

"Mengharapkan sesuatu terjadi di situ kepada dirinya, dan tingkat tertingginya adalah syirik," kata Ustaz Adi.

Tidak hanya itu saja, Ustaz Adi juga mengingatkan bukan hanya orang yang memilihara saja, orang yang membuat boneka arwah, hingga mempromosikan boneka arwah juga akan mendapat ancaman. Yang mana dalam hadist nabi dijelaskan bahwa orang yang mencipta sesuatu seakan-akan dipahami seperti Allah mencipta mahluk itu merupakan orang yang paling zalim.

"Hati-hati yang membuat, menjual, mempromosikan hati-hati kena ancaman ketat dalam hadist dan itu shahih dan itu disebut orang paling zalim karena membuat sesuatu seakan-akan seperti ciptan Allah itu akan dimintai pertanggung jawaban," katanya.

Hisabnya, lanjut Ustaz Adi, berat di antaranya langsung disitu ketika di alam barzah disuruh ditiupkan arwah seperti dia pasarkan boneka itu. "Ketika dia tidak mampu dia akan dilemparkan ke neraka paling tinggi, itu umat Islam," kata ustaz Adi Hidayat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya