Nicholas Saputra Mau Lindungi Perempuan dari Hoax

Nicholas Saputra
Sumber :
  • Instagram @ruangguru

VIVA – Dari 273,9 juta masyarakat Indonesia, sekitar 200 juta di antaranya saat ini telah memiliki akses internet. Namun berdasarkan riset yang dilakukan oleh Katadata Insight Center di 2021, 11,9 persen responden mengaku bahwa mereka masih menyebarkan hoax. 

Aksi Begal Payudara Terjadi di Kebayoran Baru Jaksel, Remaja Perempuan Jadi Korban

Angka tersebut bahkan meningkat 0,7 persen dari tahun 2020. Dan mayoritas dari mereka menyebarkan hoax karena mereka membagikan informasi tanpa mempertimbangkan apakah informasi tersebut akurat atau tidak. 

Menariknya, Survei Indeks Literasi Digital Nasional 2021 mengungkap, persentase perempuan yang menggunakan internet ternyata lebih tinggi daripada laki-laki, yakni di 56,6 persen. Angka tersebut menunjukkan, perempuan Indonesia telah mendapatkan akses ke teknologi dan sekarang sedang menjalani migrasi dan transformasi digital.

3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu Diduga Selundupkan Sabu-sabu 19 Kg

Selanjutnya, menurut Survei Indeks Literasi Digital Nasional 2021, acuan utama yang digunakan untuk mengklarifikasi hoax selain dari internet itu sendiri adalah anggota keluarga. 

Ilustrasi mencari uang di internet (freepik.com)

Photo :
  • U-Report
Kisah Wanita di Mataram, Korban Pelecehan Seksual Justru Dijerat UU ITE

Maka dari itu, para ibu, istri, anak perempuan, bahkan nenek memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga anggota keluarga lainnya dari tertipu oleh gelombang hoax

Direktur Aptika Kekominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan, perempuan berperan dalam membentuk karakter bangsa. Perempuan tak hanya membangun dirinya dan keluarganya, tapi juga membangun masyarakat dan negara. 

"Sebuah keluarga dan bangsa akan menjadi kuat dan berdaya jika perempuan-perempuan yang ada di dalamnya juga kuat dan cerdas. Karenanya, perempuan harus adaptif terhadap informasi teknologi yang semakin dinamis dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan diri, serta berkontribusi dalam proses mewujudkan Indonesia Digital Nation," kata dia dalam keterangannya, Rabu 16 Maret 2022. 

Nah, dalam rangka membuat perempuan lebih cakap digital dan melindungi mereka dari hoax, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siberkreasi, bersama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) menginisiasi kegiatan Perempuan Makin Cakap Digital sebagai bagian dari Program Nasional Literasi Digital yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital perempuan Indonesia.

Ilustrasi internet hoax.

Photo :
  • U-Report

Kegiatan Perempuan Makin Cakap Digital akan diselenggarakan pada hari ini, Rabu 16 Maret 2022 dan mengusung tema ‘Cek Dulu, Cek Sekarang, Agar Terlindungi Dari Hoaks’. 

Kegiatan online ini menghadirkan tiga narasumber yang sudah terkenal dalam gerakan literasi digital, termasuk aktor Nicholas Saputra, Eko Septiaji (Mafindo), dan Prita Laura (Ex-Jurnalis/Praktisi Komunikasi).

"Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis 4 pilar utama, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan amanat digital. Hingga tahun 2021 lalu, program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi di seluruh Indonesia," kata Semuel Abrijani Pangerapan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya